EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M Habibullah mengatakan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Mei 2024 sebanyak 5,3 juta orang atau turun 9,36 persen dibanding kondisi pada April 2024. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 7,12 persen menjadi 1,6 juta orang.
"Kita tahu juga kemarin musim haji sehingga banyak penerbangan ke luar untuk ibadah haji," ujar Habibullah saat Rilis Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin (7/1/2024).
Tak hanya penumpang, Habibullah mengatakan jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik mengalami peningkatan sebesar 6,07 persen menjadi 50,7 ribu ton. Habibullah menyebut jumlah penumpang domestik pada periode Januari hingga Mei sebanyak 25,2 juta orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 7,4 juta orang, masing-masing naik sebesar 1,11 persen dan 29,17 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut naik 9,71 persen menjadi 261,1 ribu ton," ucap dia.
Habibullah menyampaikan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada Mei 2024 tercatat 1,7 juta orang atau turun 17,82 persen dibanding April 2024. Jumlah barang yang diangkut naik 9,79 persen menjadi 30,4 juta ton. Selama Januari–Mei 2024, jumlah penumpang mencapai 8,5 juta orang atau naik 7,88 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2023, sementara jumlah barang yang diangkut naik 1,29 persen atau mencapai 144,6 juta ton.
"Untuk penumpang kereta yang berangkat pada Mei 2024 sebanyak 35,2 juta orang atau naik 0,89 persen dibanding April 2024. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut dengan kereta mengalami peningkatan sebesar 9,81 persen menjadi 6,4 juta ton," kata Habibullah.
Habibullah menyampaikan jumlah penumpang kereta selama Januari hingga Mei mencapai 168,8 juta orang atau naik 15,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 8,55 persen menjadi 28,9 juta ton.