Jumat 01 Oct 2010 00:15 WIB

Produksi Minyak Chevron di Riau Terganggu

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA--Produksi minyak di lapangan Duri, Riau terganggu karena adanya kebocoran pipa gas milik PT Transgasindo Indonesia (TGI) yang menyalurkan gas dari lapangan Grissik milik Conocophilips ke lapangan Duri, Rabu (29/9) kemarin.

Lapangan Duri ini merupakan lapangan produksi minyak yang dimiliki PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas mengungkapkan, kebocoran tersebut terjadi sejak kemarin siang. Sehingga lanjut Elan akibat kebocoran pipa milik dari Transgansindo di Indragiri Hulu itu telah membuat produksi lapangan Duri terganggu,

''Akibat gangguan ini produksi lapangan Duri kehilangan sekitar 29.600 barel per hari,itu baru data kemarin,'' kata Elan, Kamis (30/9).

Namun untuk data hari ini Elan mengaku belum mengetahuinya. Yang jelas kata dia kapasitas produksi Chevron di Blok Duri tersebut bisa mencapai 180 ribu BOPD. Elan mengungkapkan dengan adanya gangguan tersebut, diperkirakan akan membutuhkan waktu setidaknya lima hari untuk perbaikan.

Elan menambahkan, gangguan pasokan gas tersebut otomatis mengganggu produksi di lapangan Duri mengingat gas tersebut dibutuhkan untuk melakukan injeksi gas uap pada kegiatan produksi minyak serta //power generation pembangkit di Blok Duri.

Sementara itu Corporate Secretary Department PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), Antika R Kartasasmita, menyatakan pihaknya sudah melakukan aksi tanggap darurat untuk mengatasi inisden tersebut.

Menurutnya kebocoran gas terjadi di KP 277, Desa Kampung Sawah Kabupaten Indragiri Hulu,  Riau . Pihak TGI kata dia segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat keselamatan dengan membuka jalur komunikasi antara Emergency Control Centre (ECC) di Regional Office 2 Belilas-Riau, Transgasindo Control Centre (TCC) di GTM Office Jambi, dan Management Crisis Centre (MCC) di kantor pusat TGI di Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement