EKBIS.CO, JAKARTA--Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat waluyanto mengungkapkan pemerintah akan kembali menerbitkan samurai bond pada kuartal akhir 2010 antara Oktober hingga Desember. Jumlah surat utang yang akan diterbitkan yakni pada kisaran Rp 6 triliun.
"Yak sekitar 6 lah plus minusnya. Ya semester ini antara Oktober sampai Desember," ujarnya ketika ditemui Republika di kantornya pekan lalu.
Sebagaimana diketahui Bank Dunia Jepang (JBIC), Australia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB), menyetujui komitmen pinjaman siaga atau drawdown deferred option (DDO) sebesar 5,5 miliar dolar AS. Bank Dunia telah menyetujui 2 miliar dolar AS, Jepang 1,5 miliar dolar AS , Australia 1 miliar dolar AS, dan ADB 1 miliar dolar AS. Fasilitas pinjaman siaga dari sejumlah pihak itu berlaku selama dua tahun yaitu 2009 hingga 2010.
Khusus untuk jepang melalui JBIC dari total pinjaman 1,5 miliar dolar AS itu kini masih tersisa 1,1 miliar dolar AS yang bisa digunakan untuk penerbitan. "Untuk tahun depan ini kita tidak ada DDO karena sudah tidak ada krisis meski tidak ada pinjaman siaga tapi kita tetap siaga," ucapnya
Sementara pada 2011, lanjut Rahmat, pemerintah tetap akan menerbitkan beberapa surat berharga negara seperti SUN dalam bentuk dolar atau rupiah. Begitupula sukuk berdenominasi dolar dan rupiah. "Kalau Samurai penerbitannya akan kita lihat pasarnya," papar dia.
Sejumlah penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing akan dilakukan pada awal semester mengingat yield yang masih rendah di pasar Internasional. Sehingga perlu dimanfaatkan.