Selasa 05 Oct 2010 02:26 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia Selama September Naik Tipis

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Ladang minyak, ilustrasi
Ladang minyak, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA--Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) selama September 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,82 dolar AS. Namun, emski mengalami kenaikan, harga ICP ini masih dibawah asumsi ICP APBN 2010 sebesar 80 dolar AS per barel.

Tim harga minyak mentah Indonesia menyatakan jika bulan sebelumnya ICP sebesar 75,97 dolar AS per barel, maka selama September 2010 ini mencapai 76,76 dolar AS per barel. Sedangkan harga Minas/SLC mencapai 78,66 dolar AS per barel, atau naik 0,83 dolar AS per barel menjadi 77,83 dolar AS per barel.

''Angka ini berdasarkan perhitungan Formula ICP,'' kata Tim harga minyak mentah Indonesia seperti dilansir situs resmi Kementerian ESDM, Senin (4/10). 

Disebutkan, peningkatan harga minyak mentah ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, kecuali minyak mentah Nymex. ''Faktor yang menyebabkan peningkatan harga minyak, antara lain meningkatnya perkiraan minyak mentah dunia oleh beberapa lembaga analis pasar minyak yaitu IEA, OPEC dan CGES,'' sebut tim harga ICP.

Ditambahkan, International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak global untuk tahun 2010 meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari (2,2 persen) menjadi 86,6 juta barel per hari dibandingkan tahun 2009, yang dihasilkan dari peningkatan permintaan OECD Amerika Utara dan Pasifik serta Argentina.

Sementara OPEC memperkirakan, permintaan minyak mentah global untuk tahun 2010 meningkat sebesar 1,05 juta barel per hari menjadi 85,5 juta barel per hari yang dihasilkan dari peningkatan konsumsi AS, China dan Timur Tengah pada paruh kedua 2010 dan CGES (Centre for Global Energy Studies) memperkirakan permintaan minyak global 2010 meningkat sebesar 1,6 juta barel per hari (1,9 persen) menjadi 86,3 juta barel per hari, dengan keseluruhan peningkatan berasal dari negara-negara Non OECD.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement