EKBIS.CO, JAKARTA--Perusahaan properti kelas kakap nasional, PT Agung Podomoro Land berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) sebanyak 6,15 miliar lembar saham, atau setara 30 persen. Agung Podomoro menargetkan raupan dana dari IPO sebesar Rp 615 miliar, dengan harga per lembar sahamnya Rp 100.
Berdasarkan prospektus Agung Podomoro yang dipublikasikan hari ini, Rabu (13/10), sekitar 30 persen atau Rp 184,5 miliar dana yang diraup dari IPO dialokasikan untuk akuisisi dan pengembangan proyek baru. Sementara itu, sebanyak 35 persen akan digunakan untuk penyelesaian konstruksi apartemen, hotel, perkantoran di proyek Central Park. Selanjutnya, sisanya sebanyak 35 persen akan digunakan untuk membayar pinjaman bank.
Agung Podomoro saat ini tengah mengerjakan proyek baru mereka di Green Lake Sunter. Pada proyek tersebut, Agung Podomoro rencananya akan mengakuisisi sebanyak 99,9 persen saham PT Buana Surya Makmur (BSM). Otomatis Agung Podomoro akan memiliki 12 bidang tanah seluas 40,154 m2 yang nantinya akan dikembangkan menjadi superblok baru yang diperuntukkan sebagai pusat perbelanjaan, apartemen, ruko, hunian dan hotel.
Selain itu, Agung Podomoro juga akan menggunakan 35 persen dana segar IPO-nya atau setara Rp 215,2 miliar untuk penyelesaian konstruksi apartemen, hotel dan kantor di Central Park. Kemudian sisa dana sebanyak 35 persen atau setara Rp 215,2 miliar untuk melunasi pinjaman perbankan mereka.
Saat ini, Agung Podomoro memiliki utang sebanyak Rp 200 miliar kepada PT Bank Permata Tbk untuk pembiayaan proyek Gading Nias sejak Desember 2008, juga kepada JP Morgan Chase Bank N.A. Singapura sebanyak 20 juta dollar AS.
Adapun tanggal efektif penawaran umum perdana saham Agung Podomoro dilakukan pada 28 Oktober 2010. Sedangkan masa penawaran umumnya dilakukan pada 1-3 November 2010 mendatang.
Selanjutnya, pada 9 November 2010, Agung Podomoro akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Agung Podomoro telah menunjuk Indo Premier Securities dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi IPO mereka.