EKBIS.CO, JAKARTA--Perusahaan migas pelat merah, PT Pertamina (persero) akhirnya resmi menjadi salah satu pemegang saham PT Medco Energi Internasional (MEDC) sebesar 27,9 persen. Hal itu terjadi pasca ditandatanganinya Principles of Agreement antara Pertamina dengan Encore Int’l Limited (EIL) untuk melakukan pembelian sebagian saham Encore Energy Pte Ltd (EEPL) yang dimiliki oleh Encore International Ltd (EIL).
VP Komunikasi Korporat PT Pertamina, Mochammad Harun menjelaskan, Encore Energy Pte Ltd memiliki 50,7 persen saham di PT Medco Energi Internasional Tbk. MedcoEnergi, sebuah perusahaan yang didirikan di Indonesia, telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bergerak di bidang Energi baik di Indonesia maupun diluar negeri.
Menurutnya, kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan evaluasi ke tingkat Periode Exclusive (Exclusivity Period) terkait dengan proses penjualan dan pembelian porsi saham EIL diEEPL.
"Proses jual beli ini akan menjadikan Pertamina sebagai pemegang saham tidak langsung sebesar 27,9% di MedcoEnergi. Adapun porsi pemegang saham lain di MedcoEnergi tidak terganggu oleh transaksi ini," paparnya dalam keterangan tertulis akhir pekan lalu, di Jakarta.
Harun mengungkapkan, para pihak menyadari bahwa transaksi ini tidak mengakibatkan terjadinya 'tender offer' untuk pemegang saham lainnya. "Periode Exclusive ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2010," tuturnya.
Transaksi ini, lanjut dia, ke depannya akan memperkuat strategi pengembangan usaha kedua perusahaan melalui sinergi antara Pertamina dan MedcoEnergi. Sinergi antara perusahaan minyak dan gas terbesar dan terbaik di Indonesia menjadi dasar untuk kedua perusahaan tersebut menyatukan kemampuan teknis, keuangan, bisnis, manajemen dan sumber daya masing-masing untuk memaksimalkan keuntungan bagi semua pemegang saham yang bersangkutan terutama ketersediaan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sejalan dengan semangat untuk melaksanakan konstitusi dimana sumber daya energi adalah milik rakyat dan bangsa Indonesia," ujar Harun.
Ditambahkan Harun, bagi Pertamina transaksi ini merupakan langkah korporasi sebagai bagian dari upaya pemenuhan target peningkatan produksi, pemenuhan minyak mentah yang akan diolah di kilang Pertamina baik dari hasil bagian produksi di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, memastikan kerjasama proyek yang ada dapat dilanjutkan dengan lebih baik guna menunjang posisi Pertamina lebih kuat di dalam dan luar negeri.
Untuk diketahui, selama semester I 2010, Pertamina membukukan laba bersih Rp 8,7 triliun atau naik 20,83 persen jika di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 7,2 triliun. Sedangkan Medco, membukukan kenaikan laba bersih sebesar 26,2 persen dari 9,57 juta dolar AS pada semester I 2009 menjadi 12,08 juta dolar AS pada semester I 2010.