EKBIS.CO, JAKARTA--Bank Indonesia sudah menyiapkan berbagai langkah untuk membantu kelancaran sistem pembayaran di wilayah yang terkena bencana letusan Gunung Merapi. "Kita ada sistem 'bussiness continuous plan' (BCP) yang bisa mengatur sendiri apabila ada gangguan (akibat bencana). Sistem yang terganggu bisa dialihkan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia S. Budi Rochadi usai menghadiri Munas Perbarindo di Jakarta, Senin (8/11).
Namun, menurut Budi, sistem BCP itu belum dijalankan karena dari pantauan yang dilakukan BI di daerah-daerah yang menjadi wilayah bencana Merapi sistem pembayaran masih berjalan normal. "Sampai saat ini belum ada gangguan yang berarti, kita akan pantau terus," katanya.
Sementara itu, mengenai pemberian keringanan kredit bagi nasabah yang terkena bencana baik di Merapi, Mentawai dan Wasior, Budi mengatakan pihaknya masih menunggu penilaian kerugian ekonomi yang terjadi. "Kita terus menunggu inventarisasi kerugiannya. Seperti di Merapi 'kan masih terjadi bencananya, nanti kalau sudah selesai tanggap darurat kita lihat kerugiannnya," katanya.
BI, katanya, sudah memiliki peraturan yang bisa dipakai untuk membantu nasabah perbankan yang terkena bencana alam seperti dengan memberi keringanan pembayaran kredit. "Biasanya penggolongan kreditnya kita ringankan," katanya.
