EKBIS.CO, JAKARTA--Harga saham initial publlic offering (IPO) PT Bumi Resources Minerals dibanderol di kisaran harga Rp 625-635 per lembar. Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berharap bisa meraup minimum dana segar sebesar 200 juta dolar AS dari pelepasan 4,323 miliar saham.
"Harga saham yang ditawarkan manajemen Bumi Resources Minerals pada kisaran Rp 625-635 per lembar. Itu harga bookvalue," kata Executive Director Investment Banking PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/11).
Dia memaparkan, sebelum mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Desember mendatang, Bumi Resources Minerals akan melangsungkan roadshow di Singapura, HongKong dan London. "Kita gelar roadshow mulai malam ini juga ke Singapura, HongKong, London. Kawasan ASEAN dan Eropa, sampai 15 november 2010," ujar Vicky.
Selanjutnya, pada 16 November, ia menyampaikan, perseroan akan menetapkan harga saham IPO. Hingga kini, Vicky menuturkan porsi kepemilikan saham investor asing dan lokal belum ditetapkan. Pasalnya, komposisi tersebut baru didapatkan usai rangkaian roadshow dan bookbuilding rampung.
"Kalau investor lokal sudah ter-cover, kita tinggal menunggu porsi investor asing. Tapi, yang diprioritaskan yaitu investor jangka panjang," kata Vicky.
Menurut Direktur Keuangan Bumi Resources Minerals, Yuanita Rohali, dana hasil IPO ini akan dipergunakan untuk melunasi utang perseroan kepada Bright Ventures sebesar 148 juta dolar Australia. "Dana IPO sebagian besar untuk bridge financing. Itu kesepakatan dari pinjaman sebesar 148,8 juta dolar Australia," ujarnya.
Sementara itu, terkait utang Bumi Resources Minerals kepada induk usahanya, BUMI, Yuanita menjelaskan utang itu akan dikonversi lewat saham baru. "Itu goodwill dari BUMI. Waktu itu kita utang untuk mengakuisisi 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai 850 juta dolar AS," ungkap Yuanita.
Namun, ia menambahkan, pihaknya telah membayar utang sebesar 300 juta dolar AS. "Harga saham yang dikonversi itu dipatok lima persen di atas harga saham IPO Bumi Resources Minerals. Ini dilakukan tiga bulan setelah IPO," terang Yuanita.
Adapun porsi kepemilikan saham BUMI di Bumi Resources Minerals hampir 100 persen sebelum IPO. Setelah IPO, maka porsi saham BUMI terdilusi menjadi 77,7 persen, sedangkan saham publik menjadi 22,3 persen. "Setelah penerbitan mandatory convertible note (MCN) saham BUMI meningkat menjadi 83,81 persen. Kemudian kepemilikan saham publik menjadi 16,19 persen," terang Yuanita.
Sementara itu, untuk Rasio Utang dibanding EBITDA (Debt to Adjustment EBITDA) sebelum IPO sebesar 5,4 kali. Selepas IPO jumlah tersebut akan turun menjadi 4,4 kali dan setelah MCN kembali menurun menjadi hanya 1,2 kali. "Adapun rasio utang terhadap modal (Debt to Equity/DER) perseroan sebelum IPO sebesar 1,0 persen dan setelah IPO menurun menjadi 0,7 persen. Lalu setelah penerbitan MCN maka DER perseroan menjadi hanya 0,1-0,2 persen," tutur Yuanita.
Berbicara belanja modal, ia menguraikan, dalam tiga tahun ke depan, totalnya mencapai sekitar 581 juta dolar AS. Tahun pertama sebesar 240 juta dolar untuk konsumsi PT Dairi Prima Mineral dan PT Bumi Mauritania. Selanjutnya, sebesar 275 juta dolar AS di tahun kedua untuk menyelesaikan proyek perseroan yang ditargetkan rampung sebelum 24 bulan ke depan. "Pada tahun ketiga kita menganggarkan belanja modal sebesar 66 juta dolar AS," ujar Yuanita.
Bumi Resources Minerals telah menunjuk PT Danatama Makmur dan PT Nomura Indonesia sebagai penjamin emisi. Sedangkan sebagai agen penjual asing, Bumi Minerals menunjuk Credit Suisse, JP Morgan, serta Nomura International.
Berdasarkan prospektus perseroan, tanggal efektif rencananya akan didapat pada 22 November. Masa penawaran pada 24-26 November 2010, dan masa penjatahan pada 30 November. Di mana distribusi saham secara elektronik pada 1 Desember mendatang.