Rabu 24 Nov 2010 05:08 WIB

Garuda Dianggap Masih Pantas Buat Go Public

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, JAKARTA--Meskipun adanya kekacaua penerbangan sejak Ahad (21/11) lalu, keinginan Garuda Indonesia untuk go public masih dianggap layak. Pasalnya, inisiden keterlambatan dan pembatalan penerbangan yang terjadi jangan menjadi sandungan bagi Garuda untuk melangsungkan rencana Initial Public Offering (IPO).

"Jangan hanya karena permasalahan saat ini, jadi rusak susu sebelanga. Prestasi Garuda selama tiga tahun terakhir jangan sampai terhapus. Garuda masih layak untuk melangsungkan IPO tahun depan. Jika tidak ada politisasi, maka IPO Garuda seharusnya tidak akan mengalami masalah," kata Ekonom INDEF, Ikhsan Modjo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/11).

Namun, ia tidak menampik adanya insiden kekacauan penerbangan belakangan ini cukup berpengaruh di mata publik. Untuk itu, Garuda harus cepat mengembalikan kepercayaan publik dengan berbenah diri. "Kalau hal ini bisa diatasi dalam minggu ini, maka kepercayaan publik bisa kembali. Saya kira kinerja Garuda akan kembali rebound," papar Ikhsan.

Secara terpisah, Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengutarakan pelaksanaan IPO Garuda ini harus melihat neraca keuangannya terlebih dahulu. "Neraca keuangan itu sangat fundamental. Sebelumnya kan neraca keuangan Garuda mengalami revisi. Jadi kita harus melihat neraca keuangan yang terbaik untuk diketahui kapan pantasnya dilaksanakan IPO," ujar Airlangga.

Selain itu, ia mengimbau Garuda untuk sesegera mungkin memperbaiki diri secara menyeluruh. Terutama masalah sistem IT yang notabene adalah denyut perusahaan penerbangan. "Manajemen Garuda itu harus hati-hati. Kunci penerbangan itu salah satunya sistem IT. Kalau mau improve system seharusnya secara gradual, baru diganti," pungkas Airlangga.

Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengaku pihaknya belum bisa berbicara banyak terkait rencana IPO Garuda. Menurutnya, pelaksanaan IPO Garuda pada kuartal I 2011, masih berjalan sesuai rencana meskipun maskapai pelat merah ini dirundung masalah kekacauan penerbangan. Sejauh ini, Kementerian BUMN masih mengevaluasi langkah go public Garuda.

"Masih terlalu pagi membicarakan IPO Garuda mundur atau tidak. Situasi (keterlambatan dan pembatalan penerbangan) di luar kewajaran atau semacam accident. Sejauh ini proses IPO masih berjalan sesuai jadwal dan ketentuan," kata Mustafa.

Menyinggung kekacauan penerbangan Garuda, ia mengungkapkan insiden ini secara otomatis akan mempengaruhi neraca perseroan.Namun, Mustafa menyatakan hal tersebut baru bisa dilihat setelah evaluasi neraca keuangan Garuda pada akhir tahun ini. "Sejauh mana signifikannya kepada perusahaan akan dilihat nanti pada akhir tahun 2010 atau akhir November ini. Tetapi pemasukan Garuda kan tinggi juga karena musim haji nanti dilihat lebih jauh," papar Mustafa.

Hingga detik ini, lanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih belum memberikan tanggapan terkait rencana pelaksanaan IPO Garuda. "Belum ada permintaan secara khusus untuk IPO tersebut  bagaimana sebaiknya," imbuh Mustafa.

Yang pasti, ia menegaskan Kementerian BUMN sudah memanggil Komisaris Utama dan jajaran Direksi Garuda. Mustafa meminta mereka untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.  "Kemarin saya memanggil Komut dan Direksi Garuda untuk memberikan penjelasan. Saya meminta mereka membuat laporan tertulis secara komprehensif," tutur Mustafa.

Tidak ketinggalan, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, pun angkat bicara. Dia mengungkapkan adanya keterlambatan dan pembatalan penerbangan beberapa hari ini, tidak mempengaruhi pelaksanaan IPO Garuda. "Tidak akan ada itu (delay IPO Garuda)," lugasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement