EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian mengusulkan ke Perum Bulog agar ke depan turut mengembangkan "food estate" atau kawasan pangan sehingga BUMN tersebut memiliki stok pangan sendiri. Di sela peringatan Hari Korpri di Jakarta, Senin (29/11), Menteri Pertanian, Suswono, menyatakan, saat ini Bulog selalu menghadapi kendala dalam pengadaan beras karena terkendala kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP).
"Sekarang ini kan Bulog lebih banyak membeli gabah atau beras yang ada di bawah HPP. Kalau harga gabah di pasaran lebih tinggi dari HPP Bulog tak bisa membelinya," katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, agar pengadaan stok pangan nasional tetap berjalan, Bulog dapat mengembangkan kawasan pangan sehingga pengadaan beras tidak tergantung dari harga di pasar dan mempunyai stok pangan sendiri.
Sementara itu menanggapi impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog, Mentan menilai, dalam kondisi darurat keputusan impor untuk saat ini menjadi suatu yang lumrah. Sebab, tambahnya, pemerintah perlu menambah stok beras yang ada di Bulog untuk memperkuat CBP dan operasi pasar (OP).
Apalagi hasil rapat di Menko Perekonomian, pemerintah sudah memutuskan stok beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 1,5 juta ton. Berdasarkan perhitungan pemerintah dengan kondisi harga gabah/beras di pasar yang lebih tinggi daripada HPP, sulit bagi Bulog untuk menyerap gabah/beras.
"Hitung-hitungannya tidak mungkin lagi Bulog bisa menyerap beras lebih banyak dari dalam negeri. Jadi akhirnya diputuskan impor," kata Suswono. Berdasarkan Inpres No.7/2009, HPP untuk gabah kering panen (GKP) Rp2.640/kg di tingkat petani, gabah kering giling (GKG) Rp3.300/kg dan beras Rp5.060/kg.
Menurut dia, dengan kondisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang berada di tangan Perum Bulog, keputusan impor menjadi hal yang wajar. "Kalau memang stok beras kita kurang, mau tidak mau kita harus impor," katanya.
Pemerintah telah mengijinkan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 600 ribu ton, yakni dari Vietnam 550 ribu ton dan 50 ribu ton dari Thailand. Sementara pengadaan beras Bulog dari dalam negeri hingga kini baru sebanyak 1,88 juta ton.