EKBIS.CO, JAKARTA--PT Elnusa Tbk menargetkan pendapatan senilai Rp 5,5 triliun di 2011, atau naik 37 persen dibandingkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 4,1 triliun. Emiten berkode ELSA akan meningkatkan jasa hulu migas yang diproyeksikan tumbuh 50 persen atau setara Rp 3,60 triliun.
"Proyeksi pertumbuhan pendapatan yang tinggi di 2011 akan didukung oleh membaiknya outlook perekonomian Indonesia, khususnya sektor migas. Termasuk juga besarnya pembukaan wilayah kerja baru, baik onshore maupun offshore," kata Direktur Utama ELSA Suharyanto di Jakarta, Rabu (8/12).
Sementara itu, untuk laba bersih tahun depan, Suharyanto mengutarakan ELSA menargetkan sebesar Rp 334 miliar atau naik 280 persen dibandingkan tahun ini sebesar Rp 88 miliar. Namun, Suharyanto menjelaskan perolehan laba bersih tersebut kemungkinan tidak akan tercapai karena adanya kendala dari modellar rig yang delay.
"Sehingga sepanjang tahun ini kami akan meraih laba bersih Rp 30 miliar. Seharusnya berjalan di September 2010," ujar Suharyanto. Dia menambahkan, proyek ELSA dengan VICO, salah satu pelanggan mereka juga tidak berjalan mulus. ELSA berpotensi mengalami kerugian Rp 72 miliar. Tapi, ia berharap proyek dengan VICO dapat dituntaskan akhir tahun ini.
Suharyanto menambahkan, ELSA ke depannya akan refocusing bisnis ke jasa hulu migas integrasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan captive market dari blok-blok migas mereka. "Ini sebaga other income dari perseroan. Serta memperkuat pendapatan portofolio bisnis ELSA," paparnya.
Selama ini, kontribusi jasa hulu migas terintegrasi terhadap pendapatan usaha konsolidasi ELSA mencapai 52 persen. Disusul kontribusi jasa hilir migas sebesar 43 persen dan kontribusi jasa penunjang hulu migas sebesar 5 persen.
Untuk menunjang target pendapatan usaha 2011, ELSA menganggarkan rencana investasi senilai 102 juta dolar AS. Jumlah ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun kompetensi operasi jasa hulu migas. Untuk geosains services direncanakan sebesar 35,5 juta dolar AS, drilling services 9,6 juta dolar AS dan oilfield services 54,9 juta dolar AS.
"Tahun depan itu kita harapkan prospek kontrak mencapai 292,66 juta dolar AS. Perseroan sudah memperoleh kontrak untuk tahun 2011 senilai 131,59 juta dolar AS yang berasal dari carry over jasa hulu migas yang bagian dari total kontrak hingga September 2010," kata Suharyanto.
Di 2011, ELSA juga berencana melepas treasury stock sebesar 1,37 persen. Dikarenakan sudah ada di ELSA selama tiga tahun, maka tahun depan harus dilepaskan. Selain itu, ELSA anak usaha yang bergerak di luar bisnis inti, yaitu PT Patrakom.
"Saat ini sedang proses. Semoga akhir tahun kelar. ELSA punya 40 persen saham, sedangkan Telkom 40 persen. Jika proses ini rampung makan investor baru akan memegang 80 persen saham," papar Suharyanto.