EKBIS.CO, YOGYAKARTA-- Seruling bambu yang dihasilkan perajin di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah istimewa Yogyakarta, menembus pasar mancanegara yakni beberapa negara di Asia dan Eropa.
"Seruling bambu produksi perajin di Gunung Kidul telah dipasarkan ke sejumlah negara di Asia di antaranya Malaysia, dan bahkan Amerika dan Eropa," kata perajin seruling bambu Gunung Kidul Wakimin, di sela mengikuti Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Malioboro Mall, Yogyakarta, Jumat.
Sedangkan di dalam negeri, menurut dia seruling bambu ini sudah merambah pasar di Sumatera dan Kalimantan. Ia mengatakan pemasaran seruling bambu ke mancanegara dilakukan melalui jasa ekspor perusahaan di DIY, Bali, dan DKI Jakarta.
"Kami melakukan pengiriman ke Bali paling lama tiga bulan sekali sebanyak 30.000 pcs," katanya.
Menurut Wakimin, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp50 juta dari setiap satu kali kirim seruling bambu sebanyak itu ke mancanegara.
Untuk memenuhi sejumlah permintaan, dirinya mengerahkan 20 orang tenaga kerja terdiri atas perajin yang sekaligus yang mendesain seruling, serta yang melakukan pengemasan untuk dipasarkan.
Ia menyebutkan produksi seruling bambu di tempat usaha kerajinannya rata-rata 30 seruling per hari.
Harga jual seruling bambu, menurut dia bervariasi, tergantung ukuran seruling dan jumlah pembelian. "Harga eceran antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per seruling, dan jika membeli dalam jumlah banyak mendapat potongan harga 10 persen," katanya.