EKBIS.CO, JAKARTA--Persoalan utama yang membuat harga beras terus naik berada di sektor perdagangan. "Jadi persoalannya adalah perdagangan, justru yang bermain ini adalah perdagangan, bukan karena stok beras yang kurang," Kata Menteri Pertanian, Suswono sebelum Sidang Kabinet, di Istana Negara, Jumat (17/12).
Pada dasarnya, kata dia, sebagaimana yang sudah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami surplus 2,46 persen, merupakan data yang riil. "Persoalannya adalah di perdagangan," tegas dia.
Sebenarnya, tambah Suswono, harga yang terus membubung naik ini lebih karena disebabkan oleh Desember yang memang biasanya bulan-bulan paceklik. Belum lagi, katanya, ditambah kenaikan rutin mengahadapi natal dan tahun baru.
Namun demikian, ia kembali menekankan, bahwa kenaikan yang sekarang terjadi lebih banyak dinikmati oleh kalangan pedagang dan bukan petani. Sementara, petani saat ini, sekarang ini sudah mulai menanam. "Sekarang saya sudah lihat di sepanjang jalan di pulau jawa sudah merata. di sumatera pun kemarin saya baru pulang dari sana relatif merata," katanya.
Maka, meskipun kini kita menghadapi kepastian bahwa sampai Maret ini hujan akan terus turun, tetapi petani sekarang ini sudah ada kepastian menanam. Bahkan, di sebagian wilayah sudah ada yang melakukan panen. "Seperti kemarin saya baru dari Musi Rawas di sana ada hamparan panen cukup luas," ujar dia.
Namun demikian, Suswono mengaku belum mendapatkan data pasti terpenuhi atau tidaknya stok 1,5 juta ton hingga akhir tahun. "Saya belum dapat datanya, nanti tanya ke bulog ya," tutupnya.