EKBIS.CO, JAKARTA -- Beroperasinya 15 pesawat baling-baling buatan Cina, yakni MA-60, pada April 2011 diyakini akan mendongkrak pendapatan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sebesar 20 persen.
"Pendapatan diprediksi akan meningkat sebesar 20 persen menjadi sekitar Rp 2 triliun saat 15 pesawat MA-60 itu beroperasi semua pada April 2011," tutur Direktur Utama Merpati Nusantara, Sardjono Johny Tjitrokusumo, Senin (27/12).
Sardjono menjelaskan, ke-15 pesawat MA-60 asal China itu merupakan hasil Subsidiary Loan Agreement (SLA) sebesar 220 juta dolar AS dari pemerintah China. Saat ini sembilan pesawat sudah tiba di Tanah Air. ‘”Nanti di bulan Februari, Maret, dan April 2011 akan hadir 2 pesawat setiap bulannya sehingga di April total 15 pesawat siap menjadi bagian Merpati," tuturnya.
Direktur Keuangan dan Administrasi Merpati, Farid Luthfi menuturkan, pendapatan total Merpati pada 2010 ini mencapai Rp 1,7 Triliun, namun Merpati masih mengalami rugi operasi sebanyak Rp 30-40 Miliar. "Tahun lalu ada untung Rp 16,6 miliar karena penjualan gedung," jelasnya.
Ia mengatakan kerugian 2010 karena perseroan melakukan restrukturisasi mesin dan perbaikan pesawat. Namun, ia belum mau memprediksi apakah tahun 2011 perseroan akan mencatatkan laba atau masih merugi.