EKBIS.CO, JAKARTA -- Selama 2010 aliran dana asing net inflow mencapai Rp 119,5 triliun. Aliran dana asing masuk di semua asset, dengan peningkatan terbesar pada Surat Berharga Negara (SBN). “Hal ini didorong oleh optimisme pertumbuhan domestik, yield yang menarik dan sentimen positif pasar global,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi Ahmad Johansyah melalui surat elektroniknya di Jakarta, Selasa (4/1).
Hasil Operasi Pasar Terbuka (OPT) pekan terakhir Desember 2010 menunjukkan porsi kepemilikan asing di Sertifikat Utang Negara (SUN) naik 0,17% dari sebesar Rp 194,83 triliun menjadi Rp195,75 trilun. Pada pembukan perdana pasar keuangan 2011, harga SUN seri FR naik tajam rata-rata sebesar 130 bp. Kenaikan harga terjadi pada seluruh tenor didorong oleh tingginya risk appetite investor dengan optimisme perbaikan ekonomi global di tahun 2011.
“Sentimen tersebut bahkan mampu meng-set-off sentimen negatif dari rilis data inflasi desember yang lebih tinggi dari perkiraan,” ujarnya. Harga SUN tenor pendek, menengah dan panjang masing-masing naik 51 bp, 126bp dan 200bp.
Sedangkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) naik dari 26,95% menjadi 27,45% atau sebesar Rp 54,93 triliun. Sementara selama 2010, volume transaksi SBI di pasar sekunder turun tajam menjadi di bawah Rp 3 triliun per hari dari sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 6 triliun per hari pada Januari hingga Juni. Hal ini terjadi setelah penerapan kebijakan Minimum Holding Period (MOHP) dan pengurangan penyerapan likuiditas melalui SBI. “Pasokan yang terbatas menyebabkan investor asing kesulitan memperoleh SBI sehingga yield pasar sekunder cenderung tertekan ke bawah,” ujar Difi.