Jumat 14 Jan 2011 00:19 WIB

Pengamat: Mandala Salah Strategi

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Stevy Maradona
Mandala Airlines
Mandala Airlines

EKBIS.CO, JAKARTA--Kesalahan strategi bisnis menyebabkan kondisi Mandala Airlines menjadi tak menentu seperti saat ini. Demikian disampaikan oleh Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (13/1).

"Itu masalah strategi bisnis antarpemegang saham yang kurang sepakat. Kalau Mandala ingin menjadi low cost carrier seharusnya lebih efisien. Selama ini kan mereka melakukan strategi banting harga. Akibatnya profit kurang dan cash flow terganggu," papar Alvin.

"Melihat track record Mandala yang bagus, investor kelas ikan paus berminat untuk mengakuisisi Mandala. Ini waktu yang tepat buat investor baru untuk masuk ke Mandala. Karena masih ada prospek ke depan," ungkap Alvin.

Saat ini saham Mandala dimiliki oleh Cardig International (51 persen) dan Indigo Partners (49 persen). Selain di Mandala, Indigo Partners, juga berinvestasi di sektor penerbangan dan transportasi, termasuk memiliki saham di sejumlah maskapai seperti Spirit Airlines (USA), Wizz (Europe), Tiger (Singapore), dan Abnanova Airlines (Russia).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement