Sabtu 15 Jan 2011 09:22 WIB

Berhentinya Mandala Diharapkan tak Menular pada Merpati

Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, SIDOARJO--Pemerintah berharap berhentinya beroperasi maskapai penerbangan Mandala tidak menular pada Merpati sebagai maskapai penerbangan milik pemerintah. "Kami berharap berhentinya beroperasi Mandala tidak menular pada BUMN penerbangan kita, seperti Merpati," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat.

Ia melihat Merpati sudah memperbaiki rencana bisnis baru. "Dalam waktu tiga bulan, mereka sudah siap melaksanakannya," katanya usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pencanangan Gerakan Nasional "Mari Hadapi Anomali Iklim Bersama" di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, itu.

Menteri juga menilai kinerja Merpati membaik, walau pun baru berjalan sekitar enam bulan dengan mampu membukukan laba belasan miliar pada 2010. Merpati juga mendapatkan kucuran kredit ekspor dari bank asing senilai Rp2-3 triliun. "Mereka dapat kredit ekspor dari Bank China, bahkan dibuatkan rekening secara tersendiri," katanya.

Kredit ekspor itu, lanjut Mustafa, akan digunakan untuk menambah armada dan merasionalisasi armadanya yang lama. Terkait penjualan saham perdana Garuda Indonesia, Menteri berharap, investor domestik lebih banyak mendominasi dibandingkan dengan investor asing. "Kami harapkan sebanyak mungkin investor domestik masuk. Selain itu, buka ritel yang banyak sehingga kita bisa beli saham. Itu kebanggaaan kita. Oleh karena itu, kenapa juga kita bangga dengan Garuda di Dadaku," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri juga mengungkapkan ada beberapa BUMN yang bergerak di bidang perkebunan, perhutanan, konstruksi, dan farmasi yang "Go Public". "Tadinya, kami menargetkan ada tujuh sampai 10 BUMN yang 'Go Public' pada kuartal I/2011 ini. Tapi, karena masih banyak masalah, terutama pada hal legal, maka jangankan tujuh, tiga saja belum tentu," katanya.

Ia menganggap sambutan pasar terhadap saham-saham BUMN sangat bagus. "Memang baru empat persen jumlah BUMN kita di pasar modal, tapi mampu menguasai 26 persen kapitalisasi pasar modal. Ini yang harus kita syukuri bahwa pasar modal kita, Alhamdulillah, sangat baik dan terunggul di dunia," katanya.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement