Selasa 25 Jan 2011 14:52 WIB

RI Contek Strategi Jepang Cetak Wirausaha

Red: Siwi Tri Puji B
Wirausaha/ilustrasi
Wirausaha/ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA - Indonesia berupaya meniru atau mereplikasi strategi Jepang dalam mencetak calon-calon wirausaha melalui pendidikan kepada calon pembimbing usaha.

"Kadin Indonesia dalam kunjungannya ke Jepang menyatakan tertarik pada cara Jepang mencetak calon-calon wirausaha sehingga kami digandeng untuk bekerja sama dalam upaya melahirkan lebih banyak wirausahawan baru di Indonesia," kata Pakar Jetro (Japan External Trade Organization), Kazuhiza Matsui, di sela-sela Seminar Sosialisasi Hasil-Hasil Program Bimbingan Usaha Kerja Sama Kadin-Jetro 2010 di Jakarta, Selasa.

Matsui yang juga Penasehat Khusus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, Kadin menggandeng Jetro sejak 2009 untuk menyelenggarakan program bimbingan usaha kepada calon pembimbing wirausahawan di beberapa daerah. Pada 2010 yang merupakan tahun kedua kerja sama, dua pihak sepakat untuk memperpanjang program tersebut sampai dengan tiga tahun ke depan.

"Pada 2009, kami menggelar program bimbingan ini di dua tempat yakni di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Pada 2010 ditambahkan menjadi 4 tempat," kata Matsui-Chan. Empat tempat itu yakni Jakarta, Banten, Bengkulu, dan Riau dengan total peserta 66 orang.

Peserta merupakan anggota Kadin daerah atau masyarakat yang diusulkan oleh Kadin daerah untuk mengikuti program bimbingan dan jika memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikasi sebagai pendamping calon wirausahawan. "Kami mengharapkan program ini akan meningkatkan fungsi dan peranan Kadin daerah agar mampu melaksanakan bimbingan usaha terhadap UMKM-UMKM di daerahnya," katanya.

Menurut dia, Kadin di daerah harus mampu memegang fungsi sebagai tempat konsultasi bagi UMKM di daerahnya agar semakin berkembang sehingga akan tercetak lebih banyak wirausahawan baru.

Matsui menambahkan, teknik tersebut telah lama diterapkan di Jepang dan terbukti membuahkan hasil. Namun, pihaknya mengakui sampai saat ini belum dapat secara otomatis menjamin mutu pembimbing usaha hasil bimbingannya.

"Kami memang akan menyerahkan sertifikat ke calon-calon pembimbing usaha yang mengikuti program ini dan memenuhi syarat tetapi tidak secara otomatis menjamin mutu pembimbing usaha karena itu tergantung inisiatif dan kreativitas mereka sendiri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement