Sabtu 29 Jan 2011 10:00 WIB

Merkel: Utang Adalah Bahaya Terbesar Memakmurkan Eropa

Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, DAVOS--Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat meminta negara-negara Eropa untuk memangkas defisit mereka, memperingatkan utang merupakan ancaman utama bagi ekonomi kawasan yang dilanda krisis. "Utang adalah bahaya terbesar bagi kemakmuran di benua ini. Ini mengapa kita harus tegas bekerja melawan itu," kata Merkel kepada para pemimpin bisnis yang berkumpul pada pertemuanForum Ekonomi Dunia di Davos.

Pemimpin ekonomi terbesar di Eropa itu, juga memperbaharui janjinya untuk mempertahankan blok mata uang tunggal, menambahkan bahwa "tidak ada keraguan tentang hal ini dan kami perlu melanjutkan kebijakan stabilitas euro." Jerman telah mendorong reformasi di zona euro, menyerukan negara-negara berhutang seperti Yunani dan Irlandia untuk mengurangi pinjaman mereka dan Merkel menunjuk ke negaranya sendiri sebagai contoh.

"Konsolidasi anggaran tetap yang terpenting bagi kami dan tidak menyebabkan kita ada masalah, justru sebaliknya," kata Merkel. Ekonomi Jerman telah kembali pulih kuat dari resesi yang mendalam untuk mencatat rekor output tahun lalu dan Merkel mencatat bahwa negara dia, eksportir kedua terbesar dunia setelah China, juga mengurangi ketergantungan pada ekspor.

"Kepercayaan konsumen telah kembali ke Jerman dan kami memiliki dorongan yang kuat untuk konsumsi domestik," katanya. "Itu bagi saya menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang sehat dan pertumbuhan tidak perlu menjadi kontradiksi dalam terminologi," bantah dia.

Merkel menggemakan komentar sebelumnya di Davos dari Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang berjanji bahwa Paris dan Berlin "tidak akan pernah meninggalkan euro." "Tidak ada krisis euro seperti itu. Ini pada dasarnya adalah krisis utang ... kita sekarang harus mengatasinya," katanya kepada delegasi yang berkumpul. "Jika euro gagal, maka Eropa gagal," ia menegaskan.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement