EKBIS.CO, JAKARTA--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan kemacetan arus distribusi yang sempat terjadi selama seminggu terakhir di pelabuhan Merak dapat menganggu pembentukan harga. "Kalau berlarut-larut terus memang akhirnya juga akan menganggu pembentukan harga baik yang ada di Jawa maupun di Sumatera," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pelabuhan Merak dan Bakauheni merupakan satu-satunya tempat arus distribusi barang berlangsung antar kedua pulau dan kalau terjadi distorsi dapat menganggu kelancaran arus barang. "Kedua pulau ini saling mebutuhkan dan itu melalui pelabuhan Merak-Bakauheni. Kalau dia terjadi distorsi disana, kedua-keduanya terganggu, Sumatera butuh barang-barang yang durable, sedangkan yang dari Sumatera umumnya barang-barang konsumsi, buah-buahan segala macam, termasuk juga batubara," ujarnya
Menurut Rusman, kalau umumnya truk-truk tersebut membawa barang-barang yang tahan lama (durable), dampak kemacetan tidak akan terasa. "Sebaliknya, kalau yang dibawa itu kebutuhan sehari-hari tentu akan teriak juga kita, tapi selama ini kita belum lihat dampak dari itu," ujarnya.
Sebelumnya, pada Minggu malam (27/2) tercatat kemacetan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten, sejak siang mencapai tujuh kilometer sehingga angkutan sulit bergerak menuju Dermaga satu sampai lima. Berdasarkan pantauan, ribuan kendaraan truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean panjang di sekitar Pelabuhan Merak sampai pintu gerbang Tol Merak.
Namun, pada Senin (28/2) antrean truk di Tol Merak sejak pukul 11.30 WIB sudah terurai, menyusul datangnya bantuan kapal Ganda Dewata milik PT Pelni dan BRR. "Sejak siang tadi, antrean di dalam tol sudah kosong dan tidak lagi terlihat antrean seperti sebelumnya," kata petugas PT Marga Mandala Sakti (MMS), Deden di Merak, Senin.
Saat ini, kata dia, kendaraan yang hendak ke Merak dapat langsung masuk ke Tol Merak. "Kalau kemarin kendaraan yang akan ke Merak keluar tol Cilegon Timur, tapi sekarang mereka bisa masuk Tol Merak," katanya menjelaskan.