Senin 07 Mar 2011 17:32 WIB

Pertamina Butuh Rp 25 Triliun untuk Tingkatkan Kapasitas Produksi Pertamax

Red: taufik rachman

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) memerlukan dana senilai Rp25 triliun untuk meningkatkan produksi pertamax sebesar 87,3 ribu barel perhari atau setara dengan 7,91 juta kiloliter pada tahun 2017.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, mengatakan, pada 2011, produksi pertamax di kilang baru mencapai 0,45 juta kiloliter per hari. "Namun pada 2017, produksi pertamax kami rencanakan akan naik menjadi 8,36 juta kiloliter," katanya.

Penambahan produksi pertamax tersebut seiring program pengalihan konsumsi premium ke pertamax yang dijadwalkan dimulai di Jabodetabek pada April 2011 dan Jawa-Bali pada Juli 2011.. Karen mengatakan, investasi Rp25 triliun tersebut digunakan meningkatkan produksi pertamax di tiga kilang yakni Refinery Unit (RU) III di Balongan, Unit IV di Cilacap, dan Unit V di Balikpapan.

Penambahan produksi pertamax di RU III dijadwalkan mulai berjalan kuartal ketiga 2013 sebanyak 2,3 ribu barel perhari. Selanjutnya, kenaikan produksi pertamax di RU IV ditargetkan mencapai 62 ribu barel perhari mulai Mei 2014. "Terakhir, kenaikan produksi pertamax sebanyak 23 ribu barel perhari mulai kuartal pertama 2017 di RU V," katanya.

Menurut Karen, pada tahun 2011, komposisi produksi premium dan pertamax yang dihasilkan kilang adalah 10,64 juta kiloliter dan 0,46 juta kiloliter atau totalnya 11,1 juta kiloliter. Namun pada 2017, produksi pertamax akan naik menjadi 8,36 juta kiloliter dan premium menurun menjadi 4,78 juta kiloliter atau total pasokan 13,14 juta kiloliter.

Karen menambahkan, pada 2011, pihaknya merencanakan impor pertamax sebesar 4,23 juta kiloliter dan impor premium 10,28 juta kiloliter.

Pada 2011, lanjutnya, produksi pertamax dari kilang mencapai 0,46 juta kiloliter dan premium 10,58 juta kiloliter. Dengan demikian, pada 2011, total pasokan pertamax mencapai 4,69 juta kiloliter dan premium 20,86 juta kiloliter.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement