EKBIS.CO, JAKARTA - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memastikan ekspor gas alam cair ke Jepang tidak terganggu, pascatsunami yang menghantam pantai timur-utara negara tersebut pada Jumat (11/3).
Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana di Jakarta, Senin (14/3) mengatakan, sebagian besar ekspor LNG Indonesia ke Jepang dipasok ke perusahaan-perusahaan yang berlokasi di pantai barat dan tidak terkena dampak tsunami.
"Demikian pula, ekspor LNG ke wilayah Pantai Timur Jepang juga tidak terpengaruh, karena letak terminalnya berada di teluk yang terlindung dari hantaman tsunami," paparnya.
Menurut dia, Indonesia mengekspor LNG rata-rata sebesar 357 kargo per tahun yang 148 kargo di antaranya dipasok ke pembeli Pantai Barat Jepang dan dua kargo lainnya ke Pantai Timur Jepang.
Gde menambahkan, selain tidak ada penundaan, tsunami juga tidak berdampak pada penambahan ekspor LNG ke Jepang, menyusul tidak beroperasinya pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. "Mereka tentunya akan beralih menggunakan LNG," ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini, pihaknya masih melelang sekitar 20 kargo yang merupakan bagian 60 kargo kelebihan produksi Kilang Bontang. Sementara, 40 kargo lainnya sudah terjual ke Korea Gas (Kogas), Korea Selatan.
Gde juga menambahkan, permintaan tambahan minyak mentah dari Jepang mesti menunggu keputusan pemerintah. "Namun, kami prioritaskan produksi minyak mentah bagi kebutuhan domestik. Apalagi, harga minyak sekarang sedang tinggi," ucapnya, menjelaskan.