EKBIS.CO, JAKARTA - Batik yang akan digunakan sebagai seragam jemaah haji Indonesia tahun ini sudah mulai diproduksi sejumlah UKM di Tanah Air. "Ada beberapa UKM yang sudah mulai memproduksi di bawah bimbingan Dinas Koperasi dan UKM setempat," kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldi Halim, di Jakarta, Senin (11/4).
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk merancang seragam batik bagi jemaah haji Indonesia beberapa waktu lalu. Saat ini pelaksanaan program tersebut telah mulai berjalan dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM berbagai provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama di daerah-daerah.
"Dinas KUKM bertugas membina UKM produsen batik, sementara yang memberikan penjatahan adalah Kanwil Kementerian Agama," katanya. Neddy menyatakan telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas KUKM di seluruh Indonesia untuk mengkoordinir UKM produsen batik di masing-masing provinsinya.
Namun, jika di sebuah provinsi tidak memiliki pelaku UKM batik yang memiliki kapasitas produksi memadai. Ia meminta agar provinsi tersebut tidak memaksakan diri menjadi pemasok batik seragam haji.
"Provinsi yang sudah mengajukan diri menjadi pemasok sebanyak 18-19 provinsi," katanya. Beberapa provinsi sedang menjalani tahap verifikasi terutama untuk dilihat kapasitas produksi batiknya.
Seragam jemaah haji Indonesia mulai tahun ini ditetapkan menggunakan batik produksi UKM lokal dengan disain dan motif serupa. Sementara penggunaan bahan bisa bervariasi berupa katun atau bahkan sutera.
Neddy Rafinaldi Halim berharap penggunaan seragam batik bagi jemaah haji Indonesia dapat memperkuat batik sebagai identitas diri bangsa Indonesia sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan pelaku UKM batik di Tanah Air.