EKBIS.CO, JAKARTA-- Prospek TV berbayar di Indonesia diperkirakan makin cerah. Tingkat pertumbuhan pelanggan TV berbayar diramalkan mencapai tujuh persen pada 2014.
Demikian disampaikan CEO Irdeto Graham Kill, Selasa. Ia menambahkan, pada 2014 total jumlah TV berbayar kemungkinan mencapai 2,5 juta pelanggan. Irdeto adalah perusahaan penyedia keamanan perangkat lunak dan teknologi media selama ini menjalin kerja sama dengan operator TV berbayar di berbagai negara di dunia untuk mengamankan konten dan aset digital mereka.
Graham Kill mengutip laporan Media Partners Asia Market pada 2010, di mana potensi TV berbayar di Indonesia akan semakin terbuka dengan tingkat penetrasi yang terus meningkat signifikan. "Pada 2009 jumlah pelanggan TV berbayar di Indonesia hanya 920.000 pelanggan, jumlah itu diperkirakan akan tumbuh tujuh persen menjadi 2,5 juta," katanya.
Lebih lanjut angka pertumbuhan itu akan berkembang signifikan menjadi sembilan persen pada 2020 dengan total jumlah pelanggan TV berbayar mencapai 3,8 juta. Populasi di Indonesia dinilainya sangat potensial dengan jumlah penduduk mencapai 245 juta jiwa, GDP perkapita 4,300 dolar AS, dan kepemilikan TV mencapai 35 juta.
Salah satu operator TV berbayar di Indonesia, TelkomVision, mencatat terjadinya peningkatan pendapatan sebesar hampir 60 persen dibandingkan tahun lalu. "Terjadi pertumbuhan sales share yang signifikan seiring berbagai peningkatan yang kami jalankan, termasuk upaya untuk menyasar segmen low-end," kata Direktur Utama TelkomVision, Elvizar K.H.
Sampai tutup tahun ini, pihaknya menargetkan mampu memperluas pasar hingga terjadi tambahan pelanggan mencapai 150.000 pelanggan sampai tutup tahun ini. Elvizar optimis TV berbayar akan semakin diminati masyarakat seiring semakin murahnya harga paket yang kini banyak disediakan operator pay TV di Tanah Air termasuk TelkomVision yang menawarkan paket berlangganan Rp55.000 perbulan.