EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia periode 2024-2029, Hashim Sujono Djojohadikusumo menyuarakan optimisme tentang masa depan bangsa Indonesia. Optimisme itu muncul jika melihat peluang dalam bidang ekonomi.
Adik Presiden Prabowo Subianto tersebut mengaku, tak asal bicara. Hashim sudah sering berkeliling dunia. Teranyar, ia menjadi utusan khusus Presiden RI dalam acara COP29 di Baku, Azerbaikan dan di berbagai acara formal lainnya.
Dari perjalanan tersebut, ia menjalin banyak relasi. Hashim mengaku bertemu pengusaha asal Brasil, Inggris, China, Azerbaijan, Qatar, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya. Saat berbicara dalam forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2024 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (1/12/2024), Hashim mendengar hal positif tentang Indonesia dari para koleganya.
"Di antara begitu banyak negara di dunia ini, saya ketemu dengan pengusaha-pengusaha di Brasil, di London, di Beijing, di Baku pun, dan terakhir di Doha dan di Abu Dhabi. Karena saya baru pulang dari Doha dan Abu Dhabi. Semakin banyak investor yang melihat Indonesia sebagai tempat yang aman, tempat yang stabil untuk mereka tanam modalnya," kata Hashim.
Menurut dia, keadaan demikian bakal berdampak baik bagi masa depan bangsa. Ia mengetahui potensi investasi yang akan datang. Hashim mencontohkan beberapa ikatan bisnis yang sudah tercipta.
Dua di antaranya, dengan perusahaan Inggris dan Amerika Serikat. "Ada perusahaan Inggris yang namanya BP (British Petroleum) yang mengumumkan investasinya 7 miliar dollar AS untuk ditanam di Indonesia. Saya juga ketemu dengan CEO dari Exxon Mobil waktu itu di Baku, Darren Woods namanya. Mereka akan investasi, 10 miliar dollar AS," tutur Hashim.
Masih ada beberapa kesepakatan lainnya. Intinya, kata Hashim, kondisi itu menggambarkan rasa nyaman di benak para calon investor. Dia menyebut, saat ini terdapat dua negara paling potensial untuk didatangi para penanam modal dari luar negeri.
Pertama India, berikutnya Indonesia. Hashim berpendapat, kestabilan ekonomi membuat dua negara ini di atas angin. Kemudian tak kalah pentingnya, ada bonus demografi di India dan Indonesia.
"Kalau yang lain-lain terus terang saja mereka hati-hati. Kenapa? Karena Jepang populasinya berkurang, Korea Selatan populasi berkurang, China pun populasi berkurang. Hanya dua negara yang besar, Indonesia dan India, potensi luar biasa. Maka saya lihat dunia usaha, saya kira masa depannya sangat cerah," ujar Hashim.