Jumat 22 Jul 2011 17:39 WIB

Hatta Tegaskan tak Ada Kenaikan Harga BBM

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Radjasa
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Hatta Radjasa

EKBIS.CO, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium. Pemerintah saat ini lebih memilih melakukan opsi penghematan untuk menghadapi keterbatasan volume dan disparitas harga dengan harga minyak dunia.

"Kita tidak memilih menaikkan BBM," kata Hatta di Kemenko Perekonomian, Jumat (22/7). Hatta menjawab itu soal kemungkinan kenaikan harga BBM pada 2011 ini. Dia menegaskan, sikap pemerintah yang tak menaikkan harga BBM tidak perlu dispekulasikan lagi. 

Hatta mengatakan, pemerintah sudah menambah kuota BBM bersubsidi menjadi 40,4 juta kiloliter dari sebelumnya 38,6 kiloliter. Kuota itu dikhawatirkan tak mencukupi. Contohnya, berdasarkan data BPH Migas, kuota Premium Jakarta 1,76 juta kiloliter, namun konsumsi Premium hingga akhir tahun diperkirakan 1,9 juta kiloliter.

"Kita tetap melakukan suatu upaya penghematan," kata Hatta. Menurut dia, penghematan itu melalui pengaktifan kembali Inpres No 2/2008. Hatta mengatakan, pemerintah pernah sukses dengan penghematan energi melalui Inpres tersebut.

Selain penghematan, pemerintah juga memfokuskan untuk melakukan pengawasan distribusi BBM ketimbang menaikkan harga. Sebagian besar distribusi BBM terjadi kebocoran. Pemerintah harus ikut mengawasi kuota BBM di masing-masing provinsi. Hatta mengatakan, tidak boleh ada penyelundupan dari masyarakat kepada industri.

Kepala Divisi IMF Asia Pasifik Thomas Rumbaugh menyarankan pemerintah Indonesia menghentikan subsidi BBM karena dinikmati oleh masyarakat yang tak berhak. Thomas menyarankan subsidi dialihkan ke infrastruktur. Hatta menjawab, "Tidak semua omongan IMF harus kita ikut."

Dia mengaku Indonesia kehilangan peluang untuk membangun infrastruktur karena tersedot oleh subsidi. Menurut Hatta, hal itu merupakan pilihan dari sekian pilihan yang ada. Pemerintah, lanjut dia, tidak ingin ada ongkos sosial dari kenaikan harga BBM tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement