EKBIS.CO, BANDARLAMPUNG - Perum Bulog Divre Lampung menyakatan kebijakan impor beras dilakukan sebagai antisipasi menjaga ketahanan pangan bila terjadi gagal panen.
"Selain itu, kebijakan tersebut juga tidak merugikan petani," kata Kepala Perum Bulog Divre Lampung, Bakrie, di Bandarlampung, Selasa (9/8).
Ia menyebutkan, petani tidak perlu khawatir harga beras akan jatuh seiring datangnya beras impor tersebut. Karena, kata dia, beras tersebut akan masuk gudang Bulog dan tidak dikeluarkan atau dijual karena dapat merusak harga jual petani.
"Beras itu dikeluarkan untuk kebutuhan mendesak juga beras untuk keluarga miskin atau raskin," kata dia. Ia menegaskan, pihaknya tetap melakukan pengadaan beras dengan melakukan pembelian beras ke petani.
Terkait penolakan sejumlah pihak akan beras impor itu, Bakrie meminta tidak terburu-buru untuk menyatakan penolakan impor beras, dan lihat betul latar belakang kebijakan itu dikeluarkan.
Beras impor itu akan memasuki Lampung pada akhir Agustus 2011 mendatang.
Sejumlah pihak termasuk DPRD Lampung mengharapkan pengawasan terhadap arus distribusi maupun kualitas dapat dilakukan oleh pihak terkait. Sehingga beras impor itu nantinya dapat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
Pemerintah berencana mendatangkan beras impor dari Vietnam sebanyak 1,6 juta ton dan untuk tahap pertama sebanyak 500 ribu ton beras impor akan masuk. Beras impor itu dikirim melalui Pelabuhan Panjang Bandarlampung tidak hanya untuk kebutuhan di daerah itu, tetapi juga untuk provinsi lain di Sumatera.