Rabu 21 Sep 2011 17:16 WIB

Hatta: Pemerintah Kaji Pengurangan Ekspor Gas ke Singapura

Red: Johar Arif
Hatta Radjasa
Foto: Antara
Hatta Radjasa

EKBIS.CO,  JAKARTA - Pemerintah mengkaji pengurangan ekspor gas bumi ke Singapura untuk lebih menekan defisit kebutuhan gas dalam negeri. Menko Perekonomian yang juga Menteri ESDM ad interim, Hatta Rajasa, saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (21/9), mengatakan tim renegosiasi ekspor ke Singapura yang berada di bawah kewenangan Menteri ESDM sudah mulai berjalan. "Saya minta tidak ada lagi tambahan ekspor ke Singapura. Indonesia butuh gas," katanya.

Menurut dia, ekspor gas ke Singapura sudah terlalu besar, sementara domestik masih mengalami kekurangan gas. Ia membantah telah mengijinkan tambahan ekspor gas ke Singapura dengan mengorbankan PT PLN (Persero). "Tidak betul, rakortas Menko Perekonomian memutuskan memasok 100 BBTUD ke Singapura," katanya.

Hal senada dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo. "Tidak ada tambahan gas yang diekspor ke Singapura. Gas hanya untuk peningkatan produksi Chevron (PT Chevron Pacific Indonesia)," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengkaji kemungkinan pengurangan ekspor gas ke Singapura. Namun, ia tidak mau membeberkan hasil kajian sementaranya. Menurut dia, pihaknya tengah meminta Singapura meminjamkan pasokan gas sementara waktu.

Pada Maret 2010, melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah sudah memutuskan pengurangan pasokan gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. ke PLTGU Muara Tawar milik PLN dari sebelumnya 200 miliar British thermal unit (BBTUD) menjadi 100 BBTUD.

Pengurangan tersebut dikarenakan penurunan pasokan dari produsen gas ConocoPhillips ke PGN akibat kebijakan pemerintah mengalihkannya ke Chevron untuk meningkatkan produksi minyak dan ekspor ke Singapura.

Pada Januari 2010, pasokan ConocoPhillips ke PGN masih 378 BBTUD, namun Februari turun 320 BBTUD dan awal Maret 2010 turun lagi tinggal 295 BBTUD. Akibat penurunan pasokan gas Conoco tersebut, PGN berencana memotong kontrak volume gas sebesar 20 persen ke semua pelanggan industri termasuk PLN. Namun, pemerintah lebih memilih mengurangi pasokan gas ke PLN ketimbang ke industri karena akan berdampak ke sosial dan ekonomi yang kerugiannya tak terukur.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola diĀ sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement