EKBIS.CO, JAKARTA – Sektor otomotif yang menjadi salah satu basis industri manufaktur di Indonesia diyakini amat dari ‘goyangan’ krisis ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa.
Hal ini diyakini karena industri otomotif Indonesia sedang merambat naik dan sebagian besar diserap pasar ekspor Asia. Menteri Perindustrian, Mohamad S Hidayat, menyatakan industri otomotif Indonesia tidak mungkin mengalami perlambatan. "Industri otomotif sedang gencar-gencar menaikkan target dan juga investasi," ungkapnya, Kamis (30/9).
Salah satu target industri otomotif, menurut Hidayat, adalah produksi mobil sebesar 1 juta unit pada 2013. Dengan angka mencapai 1 juta unit, industri otomotif Indonesia diyakini mampu melampaui Thailand. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat ini kemampuan produksi industri otomotif dalam negeri mencapai 870 unit.
Selain itu menurut Hidayat, pasar Indonesia yang begitu besar harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh industri otomotif. Hanya saja ia juga mengingatkan bahwa target ekspor juga harus ditingkatkan tiap tahunnya. "Ekspor harus bertambah tiap tahunnya," harapnya.
Untuk mempercepat penyerapan pasar Internasional, Hidayat menyatakan industri dalam negeri perlu meningkatkan diversifikasi produk. Sehingga target pertambahan ekspor tiap tahunnya bisa tercapai.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, menyatakan rencana investasi takkan terpengaruh krisis global. Karena rencana investasi baru akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang, khususnya di 2012.
Bahkan ia meyakini industri otomotif akan jauh berkembang di tahun-tahun mendatang. Seperti rencana ekspansi beberapa industri besar, macam Toyota dan Honda di Indonesia yang telah digaungkan tahun ini. "Contohnya ya investasi Toyota Motor Manufacturing di Karawang," ujarnya.