Jumat 07 Oct 2011 15:38 WIB

Jual Batik Cina? Pedagang Bilang Ogah

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Batik cina di Pasar Grosir Tanah Abang
Foto: ANTARA
Batik cina di Pasar Grosir Tanah Abang

EKBIS.CO, JAKARTA - Sejumlah pedagang batik di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta mengaku tidak mau menjual batik buatan China meskipun harganya lebih murah dari batik lokal buatan Indonesia.

"Saya tidak mau jualan batik China, dari dulu ya jual batik lokal karena kualitas batik kita (Indonesia, red) lebih bagus," kata pemilik salah satu toko batik di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Wati, saat ditemui Jumat.

Menurut pemilik Toko Sinar Jaya itu, kualitas batik buatan China kurang bagus karena merupakan batik cetak mesin. Berbeda dengan batik lokal yang jenisnya bermacam-macam, yaitu cetak, cap dan tulis.

Batik buatan China, lanjut Wati, juga dibuat dengan bahan yang kurang bagus dan mudah luntur jika dicuci. "Karena kualitasnya tidak bagus, makanya kurang laku dipasaran," tambah Wati yang sudah berjualan sejak tahun 2005 itu.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Aprianti, yang tetap memilih berjualan batik buatan Indonesia. "Kita tidak jualan batik China, justru malah masih rutin ekspor batik produksi kita sendiri ke negara lain," katanya.

Toko miliknya yang memproduksi batik sendiri di kawasan Tangerang itu rutin mengirim produk batiknya ke beberapa negara seperti Iran, Srilanka, Myanmar, dan lainnya.

Meskipun batik China sudah menembus Pusat Grosir Tanah Abang, ia mengaku tidak khawatir karena menurutnya batik lokal masih menguasai pasar. "Konsumen juga mengerti mana kualitas yang bagus dan tidak, meskipun katanya batik china lebih murah tetapi kan tidak tahan lama," ujarnya.

Batik-batik buatan China yang dijual di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, terdiri dari berbagai model, mulai dari kemeja laki-laki, kemeja perempuan, blouse hingga gaun. Harga berkisar antara Rp30.000 hingga Rp80.000 per buah. Sementara untuk batik buatan lokal, harganya berkisar antara Rp65.000 sampai jutaan, tergantung jenis dan motif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement