EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah akan terus mengurangi defisit anggaran secara bertahap. Pada tahun 2014 mendatang target defisit sebesar 0 persen atau telah mencapai anggaran berimbang.
"Kita terus kurangi defisit, pada tahun 2014 defisit itu kita harapkan sudah bisa kita capai 0 persen atau serendah mungkin sehingga menuju anggran berimbang," ujar Presiden saat menyampaikan Pidato Kebijakannya di Istan Negara, Rabu (19/10).
Penurunan defisit tersebut akan berdampak kepada berkurangnya rasio utang dalam negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga ketahanan ekonomi di dalam negeri semakin kuat. Sebagaiman diketahui, kata SBY, persoalan utang ini menyebabkan banyak negara di dunia kalang kabut.
Tingginya utang menjadi penyebab timbulnya gejolak krisis ekonomi di Eropa dan Amerika. Gejolak itu pun kini masih terjadi dan berimbas ke dalam negeri. "Karena banyak negara lain kalang kabut, disebabkan utang yang tinggi ini," jelasnya.
Pengelolaan defisit itu harus diimbangi dengan penggunaan angaran yang tepat sesuai sasaraan. Menurut SBY penerimaan negara terus meningkat significan karena ada nya pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya masih banyak penggunaan anggaran negara baik APBN atau APBD itu yang belum optimal dan tidak tepat sasaran. Hal itu terlihat dari belanja modal yang kecil sementara belanja pegawai atau rutin terlalu besar.
Kemudian lanjutnya, masih terjadi korupsi anggaran yang melibatkan oknum pemerintah pusat, daerah ataupun DPR itu sendiri. Belum lagi banyak anggaran pembangunan gedung-gedung pemerintahan didaerah yang terlalu mahal.
Melihat berbagai masalah itu, maka Presiden mengintruksikan agar seluruh proses penyusunan APBN dan APBD dilakukan secara tranparan dan bertanggungjawab. Jauh dari permasalaha korupsi.