EKBIS.CO, JAKARTA - Sekitar 60 ribu ekor sapi impor masuk ke Indonesia, Mar. Direktur Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengaku sudah ada perusahaan feedlot (penggemukan sapi), yang mendapat izin untuk melakukan impor sapi bakalan.
"Dari total anggota kami berjumlah 24 perusahaan, 17 sudah mendapat izin impor," tegasnya saat ditemui si sela seminar nasional Peluang Investasi Peternakan di Indonesia, Kamis (23/2). Ia menuturkan sementara ini jumlah itu dianggap cukup oleh para pengusaha dan belum ada keinginan untuk meminta tambahan kuota impor sapi.
Dalam aturannya, sapi bakalan impor harus mengalami fase penggemukan selama tiga bulan. Saat mereka telah mencapai berat badan ideal, pemerintah baru mengizinkan sapi impor ini dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sapi masyarakat.
"Namun selain sapi impor, kami juga berkomitmen untuk menyerap sapi lokal guna digemukan," jelasnya. Menurutnya pihaknya bakal menyerap 30 persen sapi lokal dari total kapasitas kandang atau sekitar 360 ribu ekor.
Dalam kandang feedlot per Februari ini, sapi yang masih tersedia untuk digemukan sebesar 136 ribu ekor. Dari Januari hingga sekarang, perusahaan feedlot telah menyerap 37 ribu ekor sapi untuk digemukan lalu dipotong dan diditribusikan ke masyarakat.
Sebelumnya pemerintah memberikan kuota impor sapi bakalan sebesar 283 ribu ekor. Jumlah ini mengalami penurunan dari 2011 lalu, yang sebesar 600 ribu ekor.