EKBIS.CO, JAKARTA – Selama 2011, Permata Bank Syariah meraup laba hingga Rp 133 miliar yang meningkat 41 persen dibandingkan periode sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp 94 miliar.
Perolehan laba tersebut disumbang kenaikan pendapatan operasional yang naik tajam hingga 266 persen dari 2010. Total laba operasional Permata Bank Syariah naik 35 persen (yoy) menjadi Rp 139 miliar.
Pertumbuhan tersebut didorong kenaikan pendapatan margin bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional yang pada 2010 mencapai Rp 91,8 miliar naik menjadi Rp 335,9 miliar pada 2011.
Kenaikan pendapatan tersebut menurut Head of Permata Bank Syariah, Achmad K Permana, merupakan kontribusi produk ijarah. Produk ijarah yang mendominasi pembiayaan Permata Bank Syariah disalurkan ke tiga sektor yakni perumahan (KPR), koperasi, dan Small Medium Enterprises (SMEs). "Produk ijarah seperti ijarah muntahiya bi tamlik (IMBT) berkontribusi besar pada kinerja pembiayaan, " ujar dia, Senin (26/3).
Dengan membaiknya rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) yang mencapai 67,8 persen. Pembiayaan yang disalurkan Permata Bank Syariah pada 2011 mencapai Rp 1,4 triliun, tumbuh 107 persen dibandingkan pembiayaan akhir 2010 yang mencapai Rp 3 triliun.
Sementara total aset mencapai Rp 5,2 triliun atau naik 131 persen dari Rp 2,2 triliun di periode sebelumnya. "Aset kita target agresif tahun ini sampai 65 persen," imbuh Achmad.
Permata Bank Syariah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga Rp 3,7 triliun atau meningkat 112 persen dibandingkan periode sebelumnya. Komposisi DPK masih didominasi dana murah yang mencapai 57 persen. Tabungan dan giro membukukan kenaikan hingga 102 persen menjadi 2 triliun. Sementara deposito berjangka meningkat hingga 127 persen menjadi Rp 1,6 triliun di akhir 2011.