EKBIS.CO, SHANGHAI -- Besarnya ketertarikan perusahaan dan pebisnis Indonesia pada potensi pasar Cina membuat Bank Mandiri fokus pada pelayanan bisnis internasional di Shanghai, Cina. Pada tahap operasional awal, Bank Mandiri Cabang Shanghai, kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, akan menekankan pada trade services, trade financing, project financing, serta treasury services.
"Oleh karena itu, kami menyadari besarnya peluang untuk membiayai perdagangan yang terus berkembang serta mendukung terciptanya semakin banyak transaksi dan investasi demi kesejahteraan para pemangku kepentingan serta investor Cina yang ingin menggali potensi bisnis di Indonesia," kata Zulkifli di Shanghai, Cina, Jumat (27/4).
Selain sektor migas, ekspor utama Indonesia ke Cina, antara lain produk-produk kimia, kayu, pulp and paper, karet, dan sulfat. Sementara impor dari Cina di Indonesia meliputi produk setengah jadi atau besi dan baja murni, suku cadang kendaraan bermotor, komponen alat elektronik, serta automatic data processing unit.
Kehadiran Bank Mandiri di Cina diawali dengan keberadaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Representative Office di Pudong, Shanghai, pada 2003. Bank Mandiri kemudian menyampaikan permohonan peningkatan status kantor perwakilan Shanghai menjadi kantor cabang penuh untuk pertama kali pada 2007.
Pada November 2010, otoritas perbankan Cina (CBRC) mengeluarkan izin memulai proses pembukaan kantor Bank Mandiri Cabang Shanghai. Financial Permit diberikan CBRC pada Agustus 2011. Izin untuk melakukan operasional perbankan tersebut melengkapi izin lain yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kantor cabang penuh yang telah diperoleh, yaitu Business License, Organization Code Certificate, Statistic Certificate, dan Tax Certificate.