EKBIS.CO, JAKARTA - Persatuan Bank Umum Nasional (Perbanas) menilai langkah Bank Indonesia (BI) menerbitkan term deposit berdenominasi valas sebagai salah satu langkah cerdas menahan gejolak valas kurs rupiah. "Langkah BI ini patut kita apresiasi. Namun, BI harus tetap rajin intervensi," kata Ketua Perbanas Sigit Pramono dijumpai di Jakarta, Rabu (30/5).
Menurut Sigit, spekulasi terhadap rupiah tetap ada. Dampak spekulasi ini bergantung pada tekanan valas. Artinya, perlu kebijakan moneter mendasar dengan cara BI masuk ke pasar. Intervensi ini nilainya memang mahal, namun ini demi menanggung risiko agar rupiah terkendali. "Naik turun rupiah itu normal," ujar Sigit. Namun, pasar harus tetap dijaga.
Seperti diketahui, BI merencanakan penerbitan term deposit berdenominasi valas berdasarkan jangka waktu (tenor) sepekan, dua pekan, hingga satu bulan. BI memperkirakan valas akan semakin banyak masuk ke perbankan nasional. Bunga term deposit valas Namun Sigit belum bisa memberikan contoh negara pembandingnya.
Apalagi, ada kewajiban eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspor di perbankan dalam negeri. BI menginginkan devisa hasil ekspor itu tak dikirim kembali oleh eksportir ke luar negeri agar ketersediaan pasokan valas di dalam negeri cukup. Menurut Sigit, selama bunga yang ditawarkan BI lebih tinggi dari penawaran bank-bank di luar negeri, maka perbankan akan tertarik.