EKBIS.CO, LOS CABOS -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mendorong peningkatan kerjasama antara forum 'Business-20' atau B-20 dengan jajaran pemerintah G-20 untuk mengatasi krisis perekonomian global.
Hal itu dikemukakan Presiden Yudhoyono dalam pidatonya di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam forum B-20 di sela-sela Pertemuan Puncak G-20, Los Cabos, Meksiko, Minggu waktu setempat atau Senin dini hari wib.
"Kita menghadapi sejumlah masalah (ekonomi-Red) yang makin kompleks dan saling terkait. Tidak ada solusi yang mudah. Tidak ada jalan singkat. Dalam mengatasi itu, kita berharap pada keberhasilan kemitraan antara pemerintah dan B-20," katanya.
Presiden Yudhoyono kemudian memaparkan tiga hal yang dapat meningkatkan kerjasama antara B20 dan G20. Yaitu, meningkatkan harmonisasi antara kedua belah pihak, menyatukan sumber daya, dan mendorong komunikasi para pihak tersebut.
"Sebagai garda depan perdagangan dunia, komunitas bisnis telah mengembangkan "mata dan telingan" untuk mengawasi situasi dunia usaha setiap harinya," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, dunia usaha memiliki kapasitas untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah dari sudut pandang praktis.
Presiden pada kesempatan itu juga menyatakan apresiasinya pada sejumlah gugus tugas B-20 di sejumlah bidang, antara lain, ketahanan pangan, ekonomi hijau, penyediaan lapangan pekerjaan, perdagangan dan investasi.
Kepala Negara mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mempraktekkan kerjasama antara dunia usaha dan pemerintah dalam upaya mengatasi krisis perekonomian 2008.
"Kami menyelenggarakan sejumlah pertemuan dengan dunia usaha dan kelompok pekerja, dan kami sepakat bahwa sekalipun harus melalui masa-masa sulit, kami akan melakukan semampu kami untuk mencegah pemutusan hubungan kerja yang akan sangat memukul rakyat," katanya.
Sebelumnya, dalam perjalanan menuju Los Cabos, di dalam pesawat kepresidenan, Presiden Yudhoyono juga menggarisbawahi hal serupa.
Ia menekankan pemerintah dan pihak swasta harus mempererat kerja sama untuk mengingkatkan perekonomian bangsa.
"Yang sering agak terlambat adalah kemampuan kita terutama dari 'private sectors'(swasta,Red) bersama-sama dengan 'the governments' untuk menjadikan 'the real opportunity'(kesempatan yang nyata,Red) benar-benar peluang untuk ekonomi dan bisnis kita," katanya.
Oleh karena itu, Yudhoyono selalu melibatkan dunia usaha dalam setiap diplomasi ekonomi di berbagai forum internasional.
"Tujuannya jangan sampai ada 'gap' dengan apa yang saya lakukan, 'diplomacy, negotiations, talks,' dengan apa yang bisa didapatkan buat Indonesia," urainya.
KTT B-20 merupakan sebuah forum internasional yang ditujukan untuk memperkuat dialog antara pemerintah dengan komunitas bisnis global.
B-20 memberikan masukan bagi para pemimpin negara dan pemerintah G20 yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi global dan pembangunan sosial.
sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement