Senin 09 Jul 2012 06:23 WIB

Kalau Mau Bantu Bilateral Saja, Jangan Lewat IMF

Red: Taufik Rachman
Arif Budimanta
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Arif Budimanta

EKBIS.CO, JAKARTA--Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta menyatakan sekiranya Indonesia mau membantu negara-negara yang sedang sakit sistem keuangannya, lebih baik secara bilateral dan tidak perlu melalui lembaga multilateral Dana Moneter Internasional (IMF).

"Cara membantu dengan bilateral malah dapat meningkatkan hubungan baik antarnegara dalam jangka panjang," kata Arif Budimanta menanggapi rencana Indonesia membantu permodalan IMF dan kedatangan Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde ke Indonesia di Jakarta, Senin.

Arif menyebutkan, cara bilateral itu yang dulu dilakukan oleh Indonesia membantu India dan beberapa negara di Afrika.Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menilai, syarat pinjaman IMF cenderung memperlemah kedaulatan sistem keuangan sebuah bangsa.

"Ke depan mungkin lebih baik IMF ditransformasi hanya menjadi lembaga kajian sistem moneter dunia daripada menjadi 'lender of the last resort' bagi negara-negara yang mengalami krisis keuangan," katanya.

Menurut dia, para petinggi di Indonesia harus berani mengatakan bahwa IMF bukanlah solusi dalam proses penyelesaiaan krisis keuangan global, tetapi IMF adalah bagian dari problem rusaknya sistem keuangan global saat ini.

Krisis keuangan global yang terjadi sekarang ini bukan karena negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi lebih diakibatkan oleh hancurnya sistem kapitalisme barat, kerakusan dan ketidakhati-hatian dalam manajemen industri keuangannya.

Industri keuangan besar seperti Lehman Brothers, NorthernRock, BNP Paribas bangkrut karena salah urus atau salah manajemen.

"Janganlah kemudian hanya untuk memulihkan sistem finansial yang bertumbu kepada segelintir pemilik modal raksasa, dan salah urus sistem perekonomian di beberapa negara Barat kemudian negara berkembang dan kita harus turut menanggung beban," kata Arif Budimanta.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement