EKBIS.CO, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Nasional, Nia Elvina, menilai kebijakan pemerintah memberikan pinjaman kepada dana moneter internasional (IMF) kurang tepat di tengah tingkat kemiskinan di Indonesia yang masih tinggi.
"Akan sangat bijak jika negara kita seharusnya lebih mengedepankan kemakmuran atau kesejahteraan rakyatnya terlebih dahulu," katanya di Jakarta, Minggu.
Nia menilai kebijakan yang diambil pemerintah seharusnya berpijak kepada kepentingan nasional dan bukan pada aspek lain.
"Dalam konteks ini, publik menilai kebijakan yang diambil hanya untuk meningkatkan imej terhadap bangsa kita. Bukan suatu hal yang sangat mendasar," kata Sekretaris Program Studi Ilmu Sosiologi Unas itu.
Jika masyarakat Indonesia kuat baik pada tataran ekonomi, sosial dan politik, maka peradaban yang dimiliki tentunya juga akan tinggi. Sehingga, Indonesia akan disegani di dunia internasional.
"Mungkin para pemimpin bangsa kita ini harus sering turba (turun ke bawah) melihat langsung realitas yang terjadi dalam masyarakat. Sehingga, kebijakan yang diambilnya tepat," katanya.