Selasa 24 Jul 2012 14:12 WIB

Kedelai Naik, Tempe Menciut, Pembelipun Protes

Red: Taufik Rachman
Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat
Foto: Blogspot
Tahu tempe yang menggunakan kedele impor dari Amerika Serikat

EKBIS.CO, SEMARANG--Kenaikan harga kedelai sejak beberapa hari terakhir memberatkan sejumlah pengrajin tahu dan tempe di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Salah seorang pengrajin tahu, Rudi, di Semarang, Selasa, mengaku kenaikan harga kedelai menjadi Rp 8.000 per kilogram tersebut memengaruhi biaya produksi tahu.

Ia mengatakan, untuk menutup biaya produksi tahu akibat kenaikan harga kedelai tersebut, para perajin menjual satu tong tahu yang berisi 600--1.000 tahu dengan harga Rp130 ribu hingga Rp135 ribu.

"Sebelum kenaikan harga kedelai, satu tong tahu dijual antara Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu," katanya saat ditemui di tempat pembuatan tahu yang terletak di Jalan Saputan Barat RT 01 RW 13, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang.

Rudi yang tiap hari menghabiskan enam kuintal kedelai untuk memproduksi tahu tersebut mengharapkan agar harga kedelai dapat turun menjadi Rp 6.500/kg.

Salah seorang pengrajin tempe di Jalan Batan Miroto Semarang, Sarmin, mengaku kenaikan harga kedelai saat ini merupakan harga tertinggi selama dirinya membuat tempe.

"Sebelumnya, harga kedelai tertinggi hanya mencapai Rp 7.000/kg," katanya yang tiap hari membutuhkan 25 kg kedelai untuk memproduksi tempe.

Ia mengatakan jika harga kedelai terus mengalami kenaikan maka perajin tahu kelas kecil seperti dirinya terancam bangkrut akibat tidak bisa menutup biaya produksi. "Saat ini, para pembeli tempe sudah banyak yang protes karena saya menaikkan harga penjualan untuk menutup biaya produksi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai saat ini disebabkan stok kedelai tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tiap tahun.

"Kebutuhan lokal yang mencapai 300 ribu ton per tahun tersebut baru terpenuhi sekitar 130--135 ribu ton sehingga pemerintah mengimpor kedelai," katanya saat dikonfirmasi terkait kenaikan harga kedelai.

Untuk menekan harga kedelai, kata dia, pemerintah provinsi setempat akan mengajukan bantuan subsidi ke pemerintah pusat yang mempunyai wewenang terkait dengan subsidi harga kedelai.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement