Ahad 02 Jul 2023 13:07 WIB

Pascaidul Adha, Hanya Tiga Komoditas yang Harganya Turun, 17 Naik

Sementara 17 komoditas lain mengalami kenaikan, mulai dari beras hingga kedelai.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Harga kedelai mengalami kenaikan pascaidul Adha, bersama dengan 16 komoditas lain.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Harga kedelai mengalami kenaikan pascaidul Adha, bersama dengan 16 komoditas lain.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pascaidul Adha 1444 H, dari 20 komoditas pangan dan bahan pokok mengalami kenaikan harga pada Ahad (2/7/2023). Dari 20 jenis komoditas tersebut hanya 3 jenis komoditas yaitu Bawang Merah, Minyak Goreng kemasan dan Daging Ayam ras yang mengalami turun harga meski penurunan harga hanya di bawah satu persen.

Dari tabel harga pangan nampak 17 komoditas lain mengalami kenaikan harga seperti Beras, bawang putih, jenis ikan-ikanan, kedelai, minyak goreng curah, cabai-cabaian hingga jagung di tingkat peternak.

Baca Juga

Beras Premium saat ini dibanderol Rp 13.720 per kilogram, mengalami kenaikan 0,88 persen. Sedangkan untuk beras medium dibanderol Rp 11.900 per kilogram, mengalami kenaikan 0,25 persen dari awal pekan lalu.

Harga kedelai juga mengalami kenaikan 2,64 persen, saat ini dibanderol Rp 13.220 per kilogram. Bawang putih juga terus mengalami kenaikan hingga Rp 38.710 per kilogram, terus naik sejak bulan Juni lalu.

Untuk cabai jenis cabai merah keriting dibanderol Rp 42.500 per kilogram. Cabai rawit merah dibanderol Rp 44.080 per kilogram. Telur ayam ras juga mengalami kenaikan harga hingga dibanderol Rp 30.690 per kilogram.

Gula konsumsi juga mengalami kenaikan harga hingga dibanderol Rp 14.570 per kilogram. Tepung terigu curah sebesar Rp 11.130 per kilogram. Minyak goreng curah dibanderol Rp 14.860 per liter.

Ikan ikanan seperti bandeng, kembung dan tongkol juga mengalami kenaikan hingga Rp 40 ribuper kilogram. Garam beryodium juga naik menjadi Rp 11.700 per kilogram.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement