EKBIS.CO, SAN FRANSISCO -- Raksasa jaringan sosial Facebook telah kehilangan sahamnya lebih dari 40 persen sejak 18 Mei 2012. Pada perdagangan Selasa (31/7) malam waktu setempat atau Rabu WIB, saham Facebook terjungkal 6,2 persen ke rekor terendah 21,71 dolar AS per saham.
Anjloknya saham yang dimiliki Mark Zuckerberg itu menunjukkan pertumbuhan pengguna Facebook melambat. Keraguan kembali muncul mengenai kemampuan Facebook untuk bertahan sebagai salah satu emiten terkaya di Nasdaq Stock Market, Amerika Serikat (AS).
"Orang-orang ingin tahu apa update Facebook selanjutnya," kata analis dari Susquehanna Financial Group, Herman Leung, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/8).
Kabar buruk datang dari laporan keuangan Facebook tentang kinerja perusahaannya pada kuartal kedua. Hasilnya, investor kecewa dengan pertumbuhan penjualan saham Facebook yang hanya 32 persen. Ini jauh di bawah pertumbuhannya dikuartal I 2012 yang mencapai 45 persen. Facebook juga memutuskan menggenjot pendapatannya selanjutnya dari iklan pada perangkat mobile.
Laporan keuangan Facebook itu kemudian dianalisis oleh Carlos Kirjner dari Bernstein Research. Ia memprediksikan hasil penayangan iklan Facebook nantinya hanya dihargai 19 dolar AS per saham. Ini bahkan hanya separuh dari harga saham perdana Facebook pada waktu IPO, 38 dolar AS per saham dan mengeruk dana hingga 100 miliar dolar AS.
Debut Facebook di pasar bursa bahkan merusak perdagangan saham di Nasdaq. UBS bahkan mengumumkan mereka merugi hingga 349 juta Franc Swiss. UBS menjadi lembaga keuangan perdana yang mangalami kerugian dari penawaran perdana saham Facebook. Pesanan saham Facebook beberapa kali mengalami kegagalan sistem.