EKBIS.CO, NEW YORK -- Eastman Kodak, perusahaan yang identik dengan dunia fotografi, memutuskan meninggalkan bisnis produksi kameral digital. Perusahaan yang telah 133 tahun beroperasi ini juga mengakhiri produksi kamera video dan kertas foto digital.
Manajemen Kodak memutuskan akan berkonsnetrasi pada divisi lain yang lebih menguntungkan. Misalnya percetakan foto dan printer desktop inkjet. Perusahaan ini memutuskan memotong eksposure usahanya akibat kerugian yang dideritanya beberapa waktu lalu.
"Ini sudah berdasarkan analisis perusahaan tentang tren industri ke depannya," kata Presiden sekaligus Direktur Pemasaran Kodak, Pradeep Jotwani, seperti dikutip dari BBC, Senin (27/8). Total kerugian Kodak enam bulan pertama tahun ini mencapai 665 juta dolar AS. Angka ini memberikan tekanan lebih lanjut pada posisi keuangan perusahaan.
Kebangkrutan Kodak berawal sejak kegagalan perusahaan menjual katalog paten pencitraan digital (digital imaging patent) tahun lalu. Sejak itu, Kodak terus mengalami kekurangan uang tunai. Meskipun, Kodak telah berusaha mengumpulkan dana tunai dengan menjual lebih dari 1.100 paten pencitraan digital miliknya.
Lembaga investasi Amerika Serikat, Lazard, akan membantu penjualan paten pencitraan digital dan kertas foto digital milik Kodak. Apple dan Google, menurut laporan, telah membuat tawaran singkat untuk memperebutkan pembelian paten tersebut. Kedua perusahaan tersebut juga merupakan pesaing dan memiliki hubungan bisnis kurang baik sejak 2009 lalu.
Harga penawaran untuk portofolio itu mencapai 500 juta dolar AS. Padahal, jumlah tersebut masih jauh dari perkiraan Kodak, sekitar 2,6 miliar dolar AS.