EKBIS.CO, DENPASAR -- Ikan dan daging olahan industri Bali sebagian besar atau sekitar 83,6 persen untuk memenuhi permintaan konsumen asal Amerika Serikat, menyusul 9,8 persen ditujukan ke Singapura. ''Konsumen AS terbanyak membeli matadagangan aneka kerajinan, hasil perikanan dan nonmigas Bali lainnya selama Juli 2012,'' kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Sabtu.
AS selain membeli produk ikan dan daging olahan juga produk pakaian jadi bukan rajutan, kerajinan berbahan baku kayu, aneka kerajinan dari kain perca sehingga sebagian besar ekspor nonmigas Bali memasuki pasar Amerika Serikat (AS).
Realisasi ekspor nonmigas Bali selama Juli 2012 bernilai 48,8 juta dolar AS, 12,3 juta dolar diantaranya hasil perdagangan ke AS, dan ini angka tertinggi diantara negara pembeli aneka kerajinan dan hasil perkebunan Bali.
Ia menyebutkan, dalam data statistik yang ditunjukkan, pakaian jadi bukan rajutan hasil karya para perajin Bali yang laku selama Juli 2012, bernilai 6,9 juta dolar, hampir 17,12 persen dijual kepada konsumen AS.
Begitu pula perabotan rumah tangga, patung berbahan baku kayu produksi Pulau Dewata terbanyak diperdagangkan ke negeri Paman Sam yakni 18 persen dari seluruh devisa yang dihasilkan sebanyak 5 juta dolar.
Sementara daging dan ikan olahan produksi industri dari Bali menghasilkan devisa 10,6 juta dolar hampir 83,6 persen diantaranya dibeli konsumen AS, menyusul sisanya dikonsumsi negara lainnya di dunia.
Suarsa mengatakan, konsumen asal Jepang mengimpor matadagangan nonmigas Bali terbanyak kedua setelah AS dengan nilai 5,4 juta dolar selama Juli 2012, berkurang 16 persen jika dibandingkan bulan yang sama 2011 hanya 6,8 juta dolar.
Konsumen Jepang mengeluarkan devisa hampir 35,4 persen realisasi ekspor ikan dan udang daerah untuk memenuhi permintaan konsumen asal Jepang dari nilai seluruhnya sebanyak 5,4 juta dolar AS selama Juli 2012.
Ia menyebutkan, dari sepuluh mata dagangan ekspor nonmigas Bali yang memasuki pasar luar negeri selama Juli 2012 ada sejumlah matadagangan mengalami kenaikan dalam perolehan devisanya, tetapi ada juga yang berkurang.
Perdagangan perhiasan dan permata misalnya selama Juli 2011 hanya bernilai 5,2 juta dolar, naik menjadi 6,7 juta dolar Juli 2012, sedangkan matadatangan nonmigas lainnya yang memasuki pasar ekspor perolehan devisanya ada berkurang selama Juli 2012.