JAKARTA----PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) hingga Rp 23 triliun pada September 2012. Pertumbuhan KPR BNI ditarget dapat maksimal hingga 40 di akhir 2012.
Vice President Consumer and Retail Lending BNI, Indrastomo Nugroho mengatakan penambahan KPR dari Desember 2011 hingga September 2012 mencapai Rp 5 triliun. Pertumbuhan KPR pada tahun ini diprediksi tidak akan setinggi pada 2011.
“KPR tahun lalu tumbuh 49 persen, kami menarget bisa tumbuh 30 persen tapi harapannya bisa 40 persen, mengantisipasi aturan LTV (loan to value), “ ujarnya, Selasa (9/10).
Aturan dari Bank Indonesia yang membatasi LTV KPR sebesar 70 persen telah berlaku sejak Juni 2012. Indrastomo mengakui ada penurunan KPR ada Juli-Agustus 2012. Namun, dampak dari LTV dinilai belum dapat diidentifikasi.
“Pertumbuhan KPR September ini kembali normal. Juli-Agustus menurun karena dampak Lebaran, “ ujarnya.
Indrastomo mengaku belum dapat memastikan berapa nasabah yang akan menunda pengambilan KPR pasca aturan LTV berlaku. Namun, aturan LTV tersebut diprediksi akan menurunkan KPR. “Ada beberapa yang menunda, tapi tidak bisa memastikan berapa jumlahnya, “ ujar dia.
Pasca aturan LTV berlaku, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) KPR BNI masih terjaga. Indrastomo mengaku NPL KPR masih di bawah 2 persen. “NPL masih di bawah target, “ ujarnya.