EKBIS.CO, JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati mengusulkan Pemerintah untuk mencari pasar baru tujuan ekspor agar bisa meningkatkan nilai perdagangan luar negeri. "Forum World Eksport Development Forum ini bisa dijadikan momentum untuk membuka pasar baru bagi ekspor Indonesia," katanya di Jakarta, Senin (15/10).
Dia mengatakan negara peserta WEDF sebanyak 23 negara. Jika itu bisa dimaksimalkan, menjadi tujuan ekspor Indonesia, dan akan meningkatkan nilai ekspor dalam negeri. Enny Sri Hartati mengatakan, nilai ekspor Indonesia bisa meningkat sekitar 20 persen dari sebelumnya.
"Misalnya, kita bisa memaksimalkan 10 negara saja, itu kan bisa meningkatkan nilai ekspor sekitar 20 persen," ujarnya.
Enny mengatakan, selama ini, Indonesia memang mengekspor ke negara-negara WEDF, tetapi nilai dan volume ekspornya sedikit. Hal ini yang harus dikembangkan dan ditingkatkan lagi, dan momen WEDF merupakan waktu yang tepat untuk melakukan itu.
"Dalam forum itu penting bagi Indonesia untuk membuka pasar potensial ekspor kita. Tentunya dengan semangat saling menguntungkan dan mengenai kompensasi bisa diatur, terutama terkait dengan hambatan masuknya barang," ujarnya.
Selama ini, menurut dia, ekspor Indonesia sangat bergantung beberapa negara tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat (AS), Cina, Jepang, dan Benua Eropa. Oleh karena itu, ketika permintaan impor negara itu menurun, menyebabkan nilai ekspor Indonesia juga mengalami penurunan.
"Beberapa negera tujuan itu selama ini sedang mengalami krisis karena kita tidak mampu membuat pasar baru sehingga ketika negara tujuan kita itu sedang menurun, ekspor kita menurun juga," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Enny mengatakan bahwa Indonesia perlu mengoptimalkan pertemuan forum WEDF, khususnya membangun kerja sama bilateral maupun kawasan. Dia menilai Indonesia memiliki komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan ke negara peserta WEDF.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2012 mencapai 4,12 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 12,27 persen jika dibandingkan dengan ekspor Juli 2012. Sementara jika dibanding Agustus 2011 mengalami penurunan sebesar 24,30 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2012 mencapai 11,26 miliar dolar AS, turun 14,49 persen dibanding Juli 2012, sementara bila dibanding ekspor Agustus 2011 turun 22,62 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari--Agustus 2012 mencapai 127,17 miliar dolar AS atau turun 5,58 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2011. Untuk ekspor nonmigas mencapai 101,23 miliar dolar AS atau turun 5,58 persen.