EKBIS.CO, JAKARTA--Indonesia dipastikan tidak akan mengimpor garam konsumsi untuk tahun 2013. Berdasarkan hitung-hutungan Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementrian Kelautan dan Perikanan, Indonesia surplus garam konsumsi 600 ribu ton pada tahun depan.
Produksi garam pada musim panen Agustus hingga November mencapai 2,2 juta ton. Produksi ini sudah mencukupi untuk kebutuhan garam konsumsi.
Diperkirakan, kebutuhan garam konsumsi mencapai 1,6 juta ton. Kebutuhan garam konsumsi diasumsikan naik 200 ribu ton per tahun. Pada tahun ini, kebutuhan garam konsumsi mencapai 1,4 juta ton.
Direktur Pemberdayaan Masyarat Pesisir dan Pengembangan Usaha KP3K Ansori Zawawi mengatakan produksi garam 2,2 juta ton ini merupakan produksi garam lokal ditambah sisa impor tahun 2011. Surplus ini diharapkan bisa diolah lebih lanjut untuk bisa ditingkatkan kadar garamnya menjadi garam industri.
Produksi garam rakyat yang berasal dari program pemberdayaan usaha garam rakyat (pugar) tahun ini mencapai 1,3 juta ton. Dari non pugar, produksi mencapai 385 ribu ton, dan garam dari PT Garam mencapai 350 ribu ton. Sementara, produksi garam pada 2013 akan digunakan untuk konsumsi 2014.
"Diharapkan tdk ada importasi garam konsumsi," ujar Ansori, Jumat (19/10) saat ditemui.