EKBIS.CO, JAKARTA--Asumsi dasar ekonomi makro untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 akhirnya disetujui Badan Anggaran DPRRI. Tujuh indikator ekonomi makro yang disepakati masih sama dengan asumsi yang ada pada nota keuangan RAPBN 2013.
"Ini disepakati,tok,tok,tok,"ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI, Ahmad Noor Supit, saat rapat tim perumus anggaran dengan pemerintah di komplek parlemen senayan, Jakarta, Senin (22/10).
Tujuh indikator tersebut adalah pertumbuhan ekonomi 6,8 persen, target inflasi 4,9 persen, nilai tukar rupiah Rp 9.300, suku bunga SPN tiga bulan 5 persen, harga minyak Indonesian Crude Price 100 dollar AS per dollar, lifting minyak 900.000 barel per hari dan lifting gas 1.360 mboepd.
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi 2013 diperkirakan didorong utamanya oleh konsumsi masyarakat dan pemerintah, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB)/investasi.
Dari sisi produksi,sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel,dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan masih tetap menjadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara target inflasi, diharapkan dapat dicapai melalui kelancaran pasokan dan distribusi barang dan jasa,membaiknya koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang didukung oleh meningkatnya kesadaran pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi.