EKBIS.CO, JAKARTA – Pemerintah memastikan PT Pertamina (Persero) akan memperoleh hak partisipasi dalam mengelola Blok Mahakam lebih besar dari Total E&P Indonesie.
Bahkan, BUMN ini kemungkinan besar akan memperoleh saham 51 persen. "Memang Mahakam itu sudah dipersiapkan untuk Pertamina," kata Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, Senin (22/10). "Nanti, Pertamina ikut kelola dengan porsi minimal 51 persen."
Menurut dia, sebenarnya proporsi hak partisipasi Pertamina bisa saja sampai 70 persen. Namun, karena ada porsi untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kemungkinan sisa 19 persen saham akan lari ke perusahaan daerah.
Sisa hak partisipasi Mahakam sebesar 30 persen lain, ia katakan masih akan tetap ditangan Total E&P. Menurutnya, keberadaan Total E&P masih penting bagi Indonesia karena perusahaan ini memiliki sumber teknologi dan pendanaan yang mapan.
Untuk menjamin kelangsungan produksi, Total E&P kemungkinan bisa menjadi operator Mahakam selama lima tahun pertama. "Lalu sisanya nanti baru akan dioperatori Pertamina," katan Rubi.
Sementara itu, manajemen Pertamina enggan berkomentar. Direktur Hulu Pertamina, M Husen, bahkan tak mau membicarakan soal ini.
Blok Mahakam dikuasai Total E&P serta Inpex Corporation Jepang. Kedua perusahaan ini berhak atas blok ini hingga 2017 nanti. Meski sama-sama menguasai saham sebesar 50 persen, Total merupakan operator dari blok yang terletak di Kalimantan Timur itu.
Sepanjang 2012 hingga 11 Oktober, Total memproduksikan Mahakam sebesar 1.915 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan minyak 67.478 barel per hari. Blok Mahakam juga diperkirakan masih memiliki sebanyak 11,7 persen cadangan terbukti gas nasional atau 12,7 triliun kaki kubik (TCF).