EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) berencana menjual kepemilikan sahamnya pada PT Asmin Koalindo Tuhup. Asmin adalah perusahaan yang mengelola aset-aset tambang batubara utama milik Samin Tan, pemilik Borneo, sekaligus chairman di perusahaan tambang batubara Indonesia yang berbasis di London, Bumi Plc. "Kami berencana menjual 10 - 20 persen saham Asmin Koalindo akhir tahun ini," kata Direktur Utama Borneo Lumbung Energi, Alexander Ramlie, di Jakarta, Kamis (25/10). Sejauh ini, Alex mengatakan ada lima investor yang berminat membeli saham tersebut.
Penjualan aset tersebut, kata Alex, mau tak mau akan terimbas konsensus dengan Standard Chartered Hongkong, bank pengucur dana pinjaman satu miliar dolar AS yang digunakan Samin Tan untuk mengakuisisi 23,8 persen saham di Bumi Plc November tahun lalu. Alex mengatakan, apapun aksi korporasi perusahaan, dalam bentuk penjualan saham hingga aset, maka uangnya diutamakan untuk pembayaran pinjaman ke Standard Chartered.
Menurut Alex, pada dasarnya penjualan saham Asmin Koalindo untuk merangkul beberapa mitra strategis demi ekspansi usaha perusahaan dimasa mendatang. Ekspansi itu juga untuk menstabilkan kinerja perusahaan, khususnya produksi batubara kalori tinggi (coocking coal).
Borneo berutang ke Standard Chartered sebesar satu miliar dolar AS. Bunganya 5,65 persen ditambah tiga bulan London Interbank Offered Rate (Libor). Seluruh pinjaman tersebut harus dibayarkan dalam lima tahun. Rinciannya 50 juta dolar AS pada 2012, 140 juta dolar AS pada 2013, 140 juta dolar AS pada 2014, 160 juta dolar AS pada 2015, dan 510 juta dolar AS pada 2016.
Setelah publik ekspose yang digelar perusahaan Kamis (25/10), saham Borneo langsung melonjak 30 basis poin. Angka itu setara peningkatan 5,08 persen ke level Rp 620 per saham.