EKBIS.CO, JAKARTA -– Pemerintah diimbau mewaspadai tingginya impor dari Thailand. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, mengatakan impor Indonesia dari Thailand pada bulan September mencapai 917,5 juta dolar AS. Indonesia banyak mengimpor mobil yang diproduksi di Thailand.
Suryamin mengatakan, pemerintah harus berupaya bisa mengurangi impor dari Thailand. Menurutnya, tingginya impor dari Cina dan Jepang bisa dimaklumi. Namun, impor dari Thailand menurut dia semestinya bisa dikurangi. “Kalau impor dengan Cina dan Jepang kita paham. Kalau thailand seharusnya ada upaya,” kata dia.
Ia mengatakan, masyarakat Indonesia menyukai mobil yang basis produksinya berada di Thailand. Pada periode Januari-September, Indonesia mengimpor 8575,9 juta dari Thailand. Angka ini meningkat 9,06 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 7.863,3 juta dolar AS.
Sementara, ekspor Indonesia ke Thailand pada tahun ini hanya 4.069,6 juta dolar. Angka ekspor ini bahkan menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4230,6 juta.
Direktur Statistik Distribusi, Satwiko Darmesto, mengatakan masyarakat Indonesia memang cenderung lebih menyukai mobil merek Jepang yang berbasis produksi di Thailand. Beberapa perusahaan mobil yang berbasis produksi di Indonesia juga mengekspor ke Thailand, namun impor mobil Indonesia dari Thailand lebih banyak. “Mobil itu kalau dijual di Indonesia laris,” katanya.
Pada periode Januari hingga September, Indonesia mengimpor kendaraan dan komponennya dari Thailand seniali 346 juta dolar. Selain mobil, Indonesia mengimpor mesin dan pesawat menakin senilai 154 juta dolar, impor plastik dan barang dari plastik senilai 76 juta dolar AS.